Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar Sebut Virus Influenza Lebih Mematikan Dari Virus Corona, Infeksi 19 Juta Orang

Pakar Sebut Virus Influenza Lebih Mematikan Dari Virus Corona, Infeksi 19 Juta Orang antisipasi virus corona. ©2020 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Sebuah virus mematikan telah membunuh ribuan orang dan menginfeksi jutaan lainnya di Amerika Serikat musim ini. Namun virus tersebut tak pernah menjadi berita utama.

Sementara itu virus corona baru, yang mulai muncul di China sejak akhir tahun lalu dan menyebar ke sedikitnya 20 negara, sedang mencapai tingkat epidemi, tingkat infeksi dan kematiannya tidak mendekati virus yang lebih tua sebelumnya: influenza.

Di AS sendiri sedikitnya 19 juta kasus influenza dilaporkan musim ini, dan sebanyak 10.000 kasus kematian akibat penyakit tersebut, menurut data statistik terbaru dari Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan AS (CDC), seperti dikutip dari Alarabiya, Minggu (9/2).

Sebagai perbandingan, di seluruh dunia virus corona telah membunuh 564 orang dan menginfeksi sekitar 28.200 orang.

Perbedaan antara kedua virus berasal dari kebaruan jenis corona ini dan ketidakpastian para pakar medis tentang efek wabah ini.

"Ini sama sekali baru dan ada banyak hal yang tidak diketahui, yang, secara alami, menimbulkan kekhawatiran, bahkan menakuti orang sampai ke titik kecemasan dan kepanikan. Dan kita tahu bahwa kekhawatiran dan kecemasan itu menular," kata Dr. Nina Radcliff, ahli anestesi bersertifikat yang berbasis di New Jersey.

Sebaliknya, komunitas medis dapat "memprediksi dengan cukup akurat berapa kisaran angka kematian dan rawat inap" untuk virus influenza setiap tahun, menurut Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Terlepas dari morbiditas (jumlah yang terserang) dan mortalitas (kematian) dengan influenza, ada kepastian ... flu musiman," kata Dr. Fauci, yang menambahkan bahwa masalah terkait virus corona adalah aspek yang tidak diketahui, dalam konferensi pers Gedung Putih pada hari Jumat.

Sementara itu vaksinasi dan pengobatan anti virus untuk pengobatan tersedia untuk influenza, dan tak ada vaksin dan pengobatan yang tersedia untuk virus corona.

Meskipun laporan media tentang "obat terobosan" ditemukan untuk mengobati orang yang terjangkit corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meremehkan laporan tersebut pada Rabu.

"Tidak ada terapi efektif yang diketahui terhadap virus (2019-nCoV) ini,” kata juru bicara WHO Tarik Jasarevic.

Influenza dan virus corona menyebar melalui kontak langsung dan tidak langsung, yang berarti mereka dapat ditularkan melalui sentuhan fisik antara manusia, dan juga dapat ditularkan dengan menyentuh permukaan yang orang yang terinfeksi virus.

WHO dan Radcliff merekomendasikan vaksinasi flu sebagai langkah pencegahan terhadap influenza.

"Itu tidak seratus persen, tapi itu masih merupakan senjata paling efektif yang kita punya. Juga jika Anda terserang flu setelah mendapat suntikan flu, penelitian menunjukkan bahwa Anda lebih kecil kemungkinannya dirawat di rumah sakit, mengalami komplikasi atau meninggal karena itu," kata Radcliff.

Cara Pencegahan Virus

WHO menyarankan upaya pencegahan tertular virus corona. Inilah upaya yang bisa dilakukan:1. Rutin mencuci tangan menggunakan cairan pencuci tangan atau sabun dan air.2. Saat batuk dan bersin, tutup mulut dan hidung dengan tangan atau tisu - buang tisu setelahnya dan cuci tangan dengan bersih.3. Jauhi kontak dengan orang yang terserang demam dan batuk.4. Jika Anda demam, batuk, dan sesak napas segera cari pertolongan medis dan ceritakan perjalanan terakhir Anda dengan petugas kesehatan.5. Ketika mengunjungi pasar hewan di wilayah yang terkena dampak virus corona, jauhi kontak langsung dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.6. Hindari konsumsi produk hewani mentah atau tak cukup matang. Daging mentah, susu atau organ hewan lainnya harus ditangani dengan hati-hati, untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya