Netizen Malaysia Ramai-Ramai Kecam Menteri yang ke Luar Negeri Saat Banjir Melanda
Merdeka.com - Warga Malaysia di dunia maya ramai-ramai mengecam sejumlah politisi yang dianggap ikut bertanggung jawab membiarkan terjadinya bencana banjir besar di musim penghujan tahun ini.
Di Negara Bagian Terengganu, lokasi terparah dilanda banjir ada sekitar 40.000 korban yang harus mengungsi ke sekitar 300 posko banjir. Seorang bayi dua tahun belum lama ini meninggal karena tenggelam di depan rumahnya ketika keluarga mereka sedang dievakuasi.
Sementara itu sekitar 30.000 warga juga terpaksa mengungsi di Negara Kelantan.
-
Dimana banjir terjadi? Setidaknya ada 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, yang menggelar pemilu susulan, yaitu Desa Wonoketingal, Cangkring, Cangkringrembang, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplikwetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, dan Jatirejo.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Pada Selasa pagi (6/2), banjir bandang terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
-
Siapa yang jadi korban banjir Demak? Tak hanya itu, sejauh ini tercatat ada tiga orang meninggal dunia akibat bencana ini yaitu seorang wanita lansia, seorang pemuda usia 16 tahun, dan seorang balita berusia 18 bulan.
-
Siapa yang terdampak banjir Demak? Akibat peristiwa ini, sebanyak 4.000 rumah yang tersebar di lima desa serta area pertanian seluas 275 hektare terdampak banjir.
"Yang paling parah adalah kegagalan pemerintah Terengganu untuk mengirimkan pasokan bantuan kepada korban banjir di sejumlah posko setelah jalur darat bisa dilalui," kata koran lokal Utusan Malaysia, seperti dilansir laman South China Morning Post, Kamis (22/12).
Netizen juga membagikan informasi yang menyebut Kepala Menteri Negara Bagian Terengganu Ahmad Samsuri Mokhtar dan istrinya berada di Auckland, Selandia Baru sejak 11 Desember dan baru akan kembali hari ini. Dia tidak menyampaikan alasan mengapa pergi ke luar negeri meski Badan Meteorologi Malaysia sudah memperingatkan akan terjadi cuaca buruk dan banjir besar sejak 9 Desember lalu.
"Semua orang tahu Desember adalah musim banjir dan dia memilih bulan ini untuk ke luar negeri. Di mana logikanya?" kata warga Terengganu Mahadi Suli di tengah rumahnya yang kebanjiran.
Sementara itu sebagian netizen justru menyalahkan warga Terengganu dan Kelantan yang membuat kaum nasionalis Malaysia dan faksi islamis Perikatan Nasional meraih kemenangan dalam pemilu.
"Kalianlah, orang-orang Terengganu yang memilih mereka," kata seorang pengguna Twitter mengomentari berita banjir terbaru.
Yang lain mengatakan warga di pesisir timur yang memilih di pemilu memang "layak" mendapat bencana banjir karena memilih partai islamis PAS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memint semua pihak terkait bergerak cepat membantu warga.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut momen mantan Panglima TNI payungi anak buahnya saat hujan.
Baca SelengkapnyaDari 43 tersebut, 19 orang berasal Kabupaten Agam, 14 Tanah Datar, 8 Padang Pariaman serta 2 dari Padang Panjang.
Baca SelengkapnyaSesuai informasi yang diterima posko pengaduan, masih ada tiga korban yang belum ditemukan
Baca SelengkapnyaBiasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
Baca SelengkapnyaSuaranya terdengar begitu indah dan mampu membius para netizen hingga merasakan kagum.
Baca SelengkapnyaKetinggian air banjir yang melanda kawasan tersebut mulai dari 20 sampai 90 centimeter.
Baca Selengkapnya