Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muncul Lagi Varian Baru Covid-19, Penyintas Omicron Bisa Kembali Tertular

Muncul Lagi Varian Baru Covid-19, Penyintas Omicron Bisa Kembali Tertular Virus Corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Sepasang virus corona sub varian Omicron kini muncul lagi dan menimbulkan kekhawatiran para penyintas Omicron bisa kembali tertular.

Sub varian BA.4 dan BA.5 kini tengah dipantau ketat oleh para ahli di Afrika Selatan seiring melonjaknya kasus Covid-19 hingga tiga kali lipat dalam dua pekan terakhir. Demikian menurut data Universitas John Hopkins.

"Varian ini muncul entah dari mana pada akhir pekan. Kita sudah bisa mengatasi BA.2.12.1 dan kemudian muncul lagi BA.4 dan BA.5?" kata Dr Peter Chin-Hong, pakar penyakit menular di Universitas California, San Fransisco, Amerika Serikat, seperti dilansir laman South China Morning Post, Selasa (4/5). "Ini jadi babak terbaru dari pandemi yang tampaknya tak bertepi ini."

Cepatnya lonjakan kasus BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan menimbulkan potensi penambahan kasus serupa di negara lain. Hingga kini, ilmuwan sudah mengatakan, orang yang sembuh dari varian Omicron pertama pada musim dingin lalu, yaitu BA.1, kecil kemungkinannya untuk kembali tertular oleh varian yang lebih mudah menular yaitu sub varian BA.2 yang kini menjadi dominan di Afrika Selatan.

Namun lonjakan kasus BA.4 dan BA.5 di Afsel ini terjadi setelah gelombang Omicron. Diperkirakan sekitar 90 persen populasi Afsel sudah memiliki imunitas akibat gelombang Omicron varian pertama, baik lewat penularan alami atau vaksinasi.

"Jika 90 persen orang sudah punya imunitas dan masih terjadi lonjakan kasus, ini artinya sepasang varian baru ini (BA.4 dan BA.5) menyebabkan lonjakan penularan kembali--bahkan terhadap orang yang sudah pernah kena Omicron," kata Chin Hong.

Sejauh ini hanya ada sedikit kasus BA.4 dan BA.5 yang tercatat di California. Pada April ada satu kasus BA.5 dan pada Maret ada satu kasus BA.4 yang terkonfirmasi, kata Departemen Kesehatan Masyarakat California.

Saat ini subvarian Omicron BA.2 masih dominan di California, yaitu sekitar 88 persen dari 3.600 kasus yang dianalisis pada April. Sementara BA.2.12.1 dan turunannya, BA.2.12, mencakup 9 persen kasus.

BA.2.12.1 diperkirakan 25 persen lebih menular ketimbang BA.2.

Apakah BA.4 dan BA.5 bisa memicu gelombang baru di negara lain? Sejumlah pakar di Afsel mengatakan kasus BA/4/BA.5 dari Afsel bisa kembali menimbulkan gelombang kasus, namun mungkin tidak segera.

Data saat ini memperlihatkan BA.4 dan BA.5 tidak membuat orang lebih sakit parah dibanding varian Omicron yang sudah ada sebelumnya. Tapi BA.4 dan BA.5 tampak lebih menular, kata Chin-Hong dan lebih mampu mengelak dari imunitas yang ada, sehingga menimbulkan lonjakan kasus di Afsel.

Mereka yang belum pernah divaksin atau belum pernah tertular virus corona, berpotensi sakit parah jika tertular, kata Chin-Hong.

Munculnya BA.4 dan BA.5 artinya "Omicron masih hidup dan bisa berevolusi menjadi lebih mudah menular," kata Dr Robert Kim-Farley, epidemiologis dan pakar penyakit menular di Universitas California, Los Angeles (UCLA).

Untungnya, data yang tersedia saat ini menunjukkan virus corona sub varian ini tidak membuat orang harus dirawat di rumah sakit atau sampai meninggal.

Namun ilmuwan menganjurkan kita semua tetap waspada.

Chin-Hong mengatakan, orang harus tahu bagaimana memperkecil risiko. Selain mengikuti informasi soal vaksinasi dan vaksin booster serta memakai masker di ruang tertutup, orang juga bisa memperkecil risiko dengan meminum obat Paxlovid, obat pil Covid yang bisa menurunkan risiko rawat inap sampai 90 persen.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia

Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Blak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1

Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya