Mike Pompeo Puji Peran Menlu Retno Marsudi dalam Proses Perdamaian Afghanistan

Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo kembali berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungan dua hari, 28-29 Oktober, Pompeo bertemu dengan timpalannya, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi pada Kamis (29/10). Dalam kesempatan tersebut, Pompeo memuji peran Menlu Retno dalam proses perdamaian di Afghanistan.

"Saya sangat mengapresiasi keterlibatan Anda dalam proses perdamaian Afghanistan," ujar Pompeo dalam pertemuan yang disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom, Jumat (29/10).

Pompeo menyampaikan, Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim ini memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan kepada Afghanistan, negara yang telah cukup lama dilanda konflik dan perang, dalam perjalanannya menuju perdamaian.

"Dan memastikan setiap laki-laki dan perempuan Afghanistan mempunyai semua haknya yang pantas mereka dapatkan," jelasnya.

Sementara itu, Menlu Retno dalam pernyataannya menyampaikan, isu Afghanistan adalah salah satu yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Kami juga mendiskusikan kolaborasi kami di Afghanistan. Kami mengapresiasi kepemimpinan AS dalam membawa perdamaian di Afghanistan dan Indonesia siap berkontribusi lebih pada isu khususnya yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan," jelasnya.

Isu Palestina

Retno juga mengatakan, isu Palestina menjadi salah satu pokok bahasan. Isu ini sangat dekat dengan masyarakat Indonesia.

"Saya mengulang kembali posisi Indonesia dalam isu ini termasuk prinsip solusi dua negara," jelasnya.

Indonesia dan AS juga sepakat memperkuat kerjasama dalam Operasi Penjaga Perdamaian PBB termasuk pemberdayaan anggota penjaga perdamaian perempuan. Dalam hal ini, Retno mengatakan Indonesia siap meningkatkan kapal AL di Lebanon untuk enam bulan.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menyampaikan merasa terhormat atas kunjungan Menlu Pompeo di tengah pandemi ini. Pompeo terakhir datang ke Indonesia dua tahun lalu.

"Kami sangat menghargai kunjungan Anda di tengah pandemi yang penuh tantangan ini. Itu mencerminkan kuatnya komitmen Anda untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia," jelas Retno.