Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan.
presiden jokowi
Presiden Jokowi dan Surya Paloh melakukan pertemuan di Istana.
Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sekjen PDIP: Memperkuat Kecurigaan Ada Persoalan dengan Pemilu
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memperkuat adanya kecurangan Pemilu 2024.
- Surya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS
- PKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
- Jokowi Buka Peluang Bertemu Ketum Parpol, Termasuk Megawati dan Cak Imin
- Pertemuan Jokowi-Surya Paloh, Sinyal NasDem Gabung Koalisi Indonesia Maju?
- Korban Meninggal Akibat Odong-Odong Ditabrak Truk Boks di Batang Bertambah Dua Orang, Polisi Tetapkan Tiga Tersangka
- VIDEO: Saat Bahlil Ngeles Soal Utang Politik di Balik Izin Tambang untuk Ormas Agama "Jangan Lebay!"
Hasto menyebut, jika pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan sesuai dengan aturan tak seharusnya Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan partai politik yang diduga untuk menggalang dukungan.
Diketahui, Presiden Jokowi dan Surya Paloh melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2) malam.
"Kalau semua proses itu berjalan baik ya tidak perlu dilakukan suatu proses konsolidasi pasca pemilu karena semuanya berjalan natural sesuai dengan kehendak rakyat," kata Hasto, kepada wartawan di Gedung High End, Jakarta, Senin (19/2).
"Tetapi ketika proses konsolidasi justru tetap dilakukan itu menunjukkan ada questionmark yang kemudian harus dijawab bersama-sama bahwa demokrasi kita sedang berada dalam masalah besar," sambungnya.
Oleh sebab itu, Hasto pun berpandangan dengan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Surya Paloh memperkuat dugaan adanya kecurangan dalam pelaksaan Pemilu 2024.
"Upaya-upaya konsolidasi yang justru dilakukan ketika pemilu belum selesai, ini memperkuat kecurigaan bahwa ada persoalan terkait dengan pemilu itu," tegas dia.
"Kalau sudah aman, aman yakin dukungan rakyat seperti itu, ngapain harus dilakukan suatu langkah langkah seperti itu," imbuh Hasto.
