Menlu Saudi minta AS batalkan keputusan soal Yerusalem
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir memuji kesepakatan internasional yang menolak keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump juga berencana memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dalam sebuah pertemuan darurat Liga Arab di Kairo, Sabtu malam (9/12), Jubeir meminta pemerintah AS untuk membatalkan keputusannya mengenai Yerusalem. Selain itu, mengambil tindakan internasional agar rakyat Palestina bisa menerapkan hak-hak mereka yang sah.
Jubeir mengatakan inisiatif Arab dipresentasikan oleh Kerajaan Arab Saudi dan disetujui oleh KTT Beirut pada tahun 2002. "ini adalah rencana untuk menyelesaikan semua krisis," kata Juber dilansir alarabiya.net
Dia juga meminta masyarakat internasional untuk terus-menerus berupaya untuk mencapai solusi yang adil dan menyeluruh terhadap konflik tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Arab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaIntelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah
Baca SelengkapnyaPrajurit satgas pembawa bantuan kemanusiaan Palestina dapat hadiah umroh saat perjalanan pulang ke tanah air. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaNetanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya
Baca SelengkapnyaBantuan ini diyakini akan bermanfaatkan untuk masyarakat yang membutuhkan seperti keluarga dan anak-anak di Gaza.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA, dan Yordania Bantu Israel Lewati Blokade Yaman di Laut Merah
Baca Selengkapnya