Kota Berusia 6200 Tahun Ini Jadi Saksi Jatuh Bangunnya Sejumlah Peradaban Tua Dunia

Sabtu, 25 Maret 2023 03:03 Reporter : Merdeka
Kota Berusia 6200 Tahun Ini Jadi Saksi Jatuh Bangunnya Sejumlah Peradaban Tua Dunia Kota kuno Susa di Iran. ©UNESCO

Merdeka.com - Kota kuno Susa atau Susan merupakan salah satu kota tertua di dunia, yang berada di Provinsi Khuzestan, Iran. Berlokasi di pegunungan Zagros, sekitar 250 kilometer dari timur sungai Tigris, kota tersebut dahulu merupakan bagian dari peradaban Elam, Persia, dan kekaisaran Partia di masa lalu.

Dalam Kitab Ester dan tulisan alkitab lainnya, “Shushan” adalah nama untuk kota tua tersebut.

Beberapa artefak arkeologi menyatakan, kota tersebut telah dihuni sejak tahun 4200 SM. Di dalam kota ini ditemukan jejak bekas pedesaan yang dihuni sebelum tahun 7000 SM.

Gerabah dengan motif burung, kambing, dan binatang-binatang lain mahakarya utama Kota Susan di awal periodenya. Kota tersebut kemudian menjadi ibu kota Elam pada milenium keempat di Periode Uruk.

Kota tersebut kemudian mengalami perluasan ke bagian timur. Terdapat monumen besar Ziggurat di bagian timur dari kota tersebut. Di ujung timur dari kota itu, terdapat area di mana para pengrajin mengerjakan hasil kerajinannya.

Ketika orang-orang dari suku Guti datang dari daerah pegunungan, mereka memorakporandakan dataran aluvial Elam dan Mesopotamia dan menjatuhkan Kerajaan Awan.

Setelah jatuhnya Dinasti Babilonia Pertama, sebuah dinasti baru mengambil alih kekuasaan Elam. Dinasti tersebut diduga berasal dari Ansan yang datang menggantikan kedudukan Kidinuids dengan Igehalkids dan Sutrukids.

2 dari 3 halaman

Kota Susan berkembang sangat cepat di bawah kekuasaan dinasti baru ini. Kota tersebut dijadikan tempat hunian penguasa Persia setelah ditaklukkan oleh Koresh Agung. Kota ini kemudian menjadi satu dengan Kekaisaran Persia atas keinginan Koresh Agung.

Salah satu dari penerus Koresh Agung, Raja Darius Pertama dari Persia, membangun istananya di Kota Susan. Di istana tersebut terdapat tulisan mengenai kisah Darius Pertama Persia dalam membangun istana tersebut. Darius Pertama Persia sangat mengagumi istana Susan-nya.

Seorang sejarawan Yunani, Herodotus, mengatakan Aleksander Agung Makedonia menaklukan Susan pada 330 SM. Aleksander Agung diketahui menjarah sebanyak 40.000 keping emas dari kota tersebut. Setelah dijarah, Aleksander Agung kemudian melirik Babilonia sebagai taklukannya, dan menghancurkan Susan melalui sebuah pemberontakan.

3 dari 3 halaman

Kota Susan yang telah hancur kemudian dibangun kembali oleh Sapor II pada 379 Masehi. Sapor II mengubah nama Susan menjadi Sasaniyah dan menjadikannya sebagai benteng perlawanan invasi Arab pada tahun 645.

Setelah kejatuhan Kekaisaran Akhemeniyah dan pernikahan Aleksander Agung, kota tersebut menjadi bagian dari Kekaisaran Seleukia. Tepat di sebelah istana Darius Pertama Persia, dibangun istana Yunani yang baru. Pusat administratif kota kita dipindahkan ke bagian selatan dari kota tersebut.

Kota Susan memiliki populasi Kristen yang banyak di bawah Kekaisaran Sasaniyah. Mereka kemudian diusir oleh Raja Syapur II Sasaniyah ke Iwan-e Karkheh. Kota Susan merupakan kota penting hingga abad 13 Masehi.

Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra [pan]

Baca juga:
Ada Kota Terkutuk Berusia 7500 Tahun di Iran, Warga Takut Mendekat
Iran Temukan Cadangan Lithium Kedua Terbesar di Dunia
Ilmuwan Pecahkan Misteri Kalimat Berusia 1.400 Tahun di Dinding Makam, Begini Isinya
Manusia Paling Kotor di Dunia Meninggal di Usia 94 Tahun
Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini