Merdeka.com - Kota kuno Susa atau Susan merupakan salah satu kota tertua di dunia, yang berada di Provinsi Khuzestan, Iran. Berlokasi di pegunungan Zagros, sekitar 250 kilometer dari timur sungai Tigris, kota tersebut dahulu merupakan bagian dari peradaban Elam, Persia, dan kekaisaran Partia di masa lalu.
Dalam Kitab Ester dan tulisan alkitab lainnya, “Shushan” adalah nama untuk kota tua tersebut.
Beberapa artefak arkeologi menyatakan, kota tersebut telah dihuni sejak tahun 4200 SM. Di dalam kota ini ditemukan jejak bekas pedesaan yang dihuni sebelum tahun 7000 SM.
Gerabah dengan motif burung, kambing, dan binatang-binatang lain mahakarya utama Kota Susan di awal periodenya. Kota tersebut kemudian menjadi ibu kota Elam pada milenium keempat di Periode Uruk.
Kota tersebut kemudian mengalami perluasan ke bagian timur. Terdapat monumen besar Ziggurat di bagian timur dari kota tersebut. Di ujung timur dari kota itu, terdapat area di mana para pengrajin mengerjakan hasil kerajinannya.
Ketika orang-orang dari suku Guti datang dari daerah pegunungan, mereka memorakporandakan dataran aluvial Elam dan Mesopotamia dan menjatuhkan Kerajaan Awan.
Setelah jatuhnya Dinasti Babilonia Pertama, sebuah dinasti baru mengambil alih kekuasaan Elam. Dinasti tersebut diduga berasal dari Ansan yang datang menggantikan kedudukan Kidinuids dengan Igehalkids dan Sutrukids.
Kota Susan berkembang sangat cepat di bawah kekuasaan dinasti baru ini. Kota tersebut dijadikan tempat hunian penguasa Persia setelah ditaklukkan oleh Koresh Agung. Kota ini kemudian menjadi satu dengan Kekaisaran Persia atas keinginan Koresh Agung.
Salah satu dari penerus Koresh Agung, Raja Darius Pertama dari Persia, membangun istananya di Kota Susan. Di istana tersebut terdapat tulisan mengenai kisah Darius Pertama Persia dalam membangun istana tersebut. Darius Pertama Persia sangat mengagumi istana Susan-nya.
Seorang sejarawan Yunani, Herodotus, mengatakan Aleksander Agung Makedonia menaklukan Susan pada 330 SM. Aleksander Agung diketahui menjarah sebanyak 40.000 keping emas dari kota tersebut. Setelah dijarah, Aleksander Agung kemudian melirik Babilonia sebagai taklukannya, dan menghancurkan Susan melalui sebuah pemberontakan.
Advertisement
Kota Susan yang telah hancur kemudian dibangun kembali oleh Sapor II pada 379 Masehi. Sapor II mengubah nama Susan menjadi Sasaniyah dan menjadikannya sebagai benteng perlawanan invasi Arab pada tahun 645.
Setelah kejatuhan Kekaisaran Akhemeniyah dan pernikahan Aleksander Agung, kota tersebut menjadi bagian dari Kekaisaran Seleukia. Tepat di sebelah istana Darius Pertama Persia, dibangun istana Yunani yang baru. Pusat administratif kota kita dipindahkan ke bagian selatan dari kota tersebut.
Kota Susan memiliki populasi Kristen yang banyak di bawah Kekaisaran Sasaniyah. Mereka kemudian diusir oleh Raja Syapur II Sasaniyah ke Iwan-e Karkheh. Kota Susan merupakan kota penting hingga abad 13 Masehi.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra [pan]
Baca juga:
Ada Kota Terkutuk Berusia 7500 Tahun di Iran, Warga Takut Mendekat
Iran Temukan Cadangan Lithium Kedua Terbesar di Dunia
Ilmuwan Pecahkan Misteri Kalimat Berusia 1.400 Tahun di Dinding Makam, Begini Isinya
Manusia Paling Kotor di Dunia Meninggal di Usia 94 Tahun
Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"
FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II Saat Berkunjung ke AS
Sekitar 6 Jam yang laluDinosaurus Ternyata Makhluk Cerdas, Miliki Kemampuan Sama seperti Manusia
Sekitar 9 Jam yang laluIlmuwan Israel Pindai Dua Peti Mati Mesir Kuno, Identitas Mumi di Dalamnya Terungkap
Sekitar 10 Jam yang laluKuras Air Dam untuk Ambil Ponselnya yang Jatuh, Pejabat Ini Diberhentikan
Sekitar 12 Jam yang laluGara-Gara Kecoa, Perempuan Israel Bikin Kafe Kacau & Pengunjungnya Lari Ketakutan
Sekitar 14 Jam yang laluKotoran Berusia 2.500 Tahun Ungkap Fakta Mengagetkan di Masa Lalu Yerusalem
Sekitar 1 Hari yang laluGranat Zaman Perang Salib Ditemukan di Dasar Laut, Sanggup Hancurkan Kapal
Sekitar 1 Hari yang laluMinum 4 Gelas Vodka China dalam Siaran Langsung di Medsos, Nasib Pria Ini Tragis
Sekitar 2 Hari yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Perintah Mahfud! Kapolda Gerak Penahanan Wanita Korban KDRT Ditangguhkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 4 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 3 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 2 Jam yang laluCari Suasana Baru, Persib Lanjutkan TC di Yogyakarta
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami