Koalisi bareng AS, Arab Saudi siap gempur Suriah dari darat
Merdeka.com - Kerajaan Arab Saudi bersiap terlibat langsung dalam pertempuran di Suriah dalam waktu dekat. Negeri Petro Dollar itu mengaku berkepentingan untuk menghabisi basis-basis kelompok militan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Jika resmi menerjunkan pasukan, Saudi akan berkoalisi dengan Amerika Serikat, seperti dilansir Stasiun Televisi Aljazeera, Jumat (5/2). Selama ini Saudi pun sudah terlibat di Suriah, tapi sebatas mengirim beberapa jet tempur untuk membombardir.
"Kerajaan Saudi mengumumkan kesiapannya berpartisipasi mengirim pasukan darat bersama militer Amerika Serikat, dengan pertimbangan kami memiliki pengalaman di Yaman," kata Brigadir Jenderal Ahmed Asseri.
Hasil evaluasi koalisi Barat yang menggempur ISIS, serangan jet tempur selama enam bulan terakhir kurang efektif melemahkan militan khilafah. "Kami menyadari, perlunya dukungan tim penggempur darat. Saudi mengharapkan hasil yang lebih efektif dalam pertempuran ke depan," imbuh Asseri.
Saudi belum menjabarkan, berapa personil daratnya yang akan dikirim ke Suriah untuk bertempur. Belum diketahui, apakah Saudi berencana mengalihkan fokus dari konflik Yaman yang sampai sekarang juga belum usai. Niat negeri kaya minyak itu terjun ke medan pertempuran baru juga dipertanyakan, mengingat harga emas hitam anjlok ke level USD 36 per barel.
Mantan pejabat Kementerian Luar Negeri AS, Lawrence Korb, mengapresiasi sikap Saudi yang bersedia menerjunkan pasukan darat. Dengan keterlibatan Saudi, maka Rusia yang selama ini tak serius menghabisi ISIS akan berhitung ulang.
Selama empat bulan terakhir, Rusia lebih rajin membombardir pemberontak Suriah dibanding menyerang basis militan khilafah. Sikap Rusia yang melindungi Presiden Basyar al-Assad membuat perundingan damai di Jenewa mandeg.
"Dengan terlibatnya Saudi dalam serangan darat, sekutu presiden Assad seperti Rusia juga akan mempertimbangkan memilih jalur damai untuk menyelesaikan isu pemberontakan Suriah," kata Korb.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Arab Saudi telah mengeluarkan kebijakan bahwa visa umrah hanya berlaku tiga bulan sejak tanggal penerbitan.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaJemaah haji harus mempertimbangkan kondisi di Arab Saudi yang berbeda dengan Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal pensiunan Kopassus baru-baru ini bertemu dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaCara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaJemaah diharapkan bisa minum setiap 10-15 menit tapi hanya satu atau dua teguk
Baca SelengkapnyaDulu saat pedagang Arab berlayar hingga ke Pulau Weh, mereka menamakan Sabang dengan kata 'Shabag' yang berarti gunung meletus.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaTentara Saudi Diizinkan Bunuh Warga Desa yang Menolak Digusur untuk Pembangunan Kota Futuristik Neom
Baca Selengkapnya