Kemlu: Diplomasi kreatif Indonesia ikut sumbang pendapatan negara
Merdeka.com - Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A.M Fachir menyebutkan diplomasi ikut menyumbang pendapatan negara. Hal ini karena para diplomat melakukan diplomasi secara kreatif.
Menurut Fachir, diplomasi yang baik adalah diplomasi membumi.
"Ada dua ketentuan dari diplomasi membumi, pertama yang hasilnya bisa dinikmati masyarakat, dan yang kedua adalah yang bisa membuat para warganya ikut menjadi duta," ujar mantan duta besar Indonesia untuk Arab Saudi ini di Senayan City, Jakarta, Minggu (21/8).
Fachir menyebutkan dalam melakukan diplomasi membumi, semua pemangku kepentingan dikerahkan.
"Kita akan budayakan semua stakeholders yang kita punya untuk berdiplomasi. Baik itu TKI sampai pejabat negara sangat wajib membantu melancarkan diplomasi kita. Itu yang dinamakan diplomasi membumi," lanjut Fachir.
Dia menerangkan branding sangat diperlukan dalam diplomasi kreatif. Maka dari itu, setiap tahunnya Kementerian Luar Negeri membuat beasiswa seni dan budaya untuk pemuda dari berbagai negara yang ingin belajar seni dan kebudayaan di Indonesia.
"Kemarin ini di Taman Ismail Marzuki kita melihat pertunjukan dari berbagai pulau di Indonesia yang dibawakan oleh mahasiswa dari berbagai negara. Dalam tiga bulan mereka belajar dan menciptakan sebuah pertunjukkan yang bikin siapapun yang melihatnya kagum," serunya.
"Branding bangsa kita terdapat di seni dan budayanya, makanya memanfaatkan branding dan icon itu penting. Kreatifitas kuncinya," sambung Fachir.
Fachir menyebutkan negara yang unggul merupakan negara yang memiliki kreatifitas dan produktifitas. Karenanya diperlukan duta untuk mempromosikan kreatifitas dan produktifitas tersebut.
"Siapapun yang mau jadi duta, harus memiliki kreatifitas dan produktifitas," tuturnya.
Karenanya, sekaligus merayakan hari jadi yang ke-71, Kementerian Luar Negeri membuat acara talk show untuk mengajak para pemuda ikut berdiplomasi mempromosikan Indonesia ke dunia internasional. Acara ini dihadiri oleh Joe Taslim sebagai duta Indonesia di bidang perfilman dan Duta Besar India untuk Indonesia Nengcha Lhouvum.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaPemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap menjadi tonggak demokrasi Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaKolaborasi dapat dilakukan, misalnya, melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi negara,
Baca SelengkapnyaBawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.
Baca Selengkapnya