Kembali jadi tuan rumah KAA, Indonesia perjuangkan Palestina
Merdeka.com - Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) yang ke-60 akan dilakukan pada 19-24 April 2015. Indonesia kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan pemimpin negara di Asia Afrika ini.
"Tujuan diadakannya konferensi ini pada 1955 lalu adalah untuk memperjuangkan kemerdekaan, sedangkan saat ini hanya satu negara yang belum merdeka di sekitar Asia Afrika, yaitu Palestina," ujar Plh. Direktur Kerja sama Intra kawasan ASPASAF, Ferdy Piay, di Ruang Palapa Kementerian Luar Negeri,Kamis (15/1).
Rangkaian pertama konferensi ini akan dilakukan di Jakarta, dimulai dengan pertemuan tingkat tinggi, yaitu pertemuan para pemimpin negara-negara Asia-Afrika. Kemudian dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri yang masih dilaksanakan di Jakarta.
Kemudian dilanjutkan dengan historical walk atau napak tilas KAA 1955 yang dilaksanakan pertama kali di Bandung. Napak tilas kali ini bertujuan untuk mengenang KAA yang pada saat itu hanya diikuti 20 negara Asia-Afrika. Napak tilas ini juga dilaksanakan di Bandung.
Dari agenda tersebut, akan dibahas mengenai masalah kerja sama ekonomi, dan juga masalah kemerdekaan Palestina. Hal tersebut akan jadi salah satu pokok pembahasan penting dalam KAA ini.
"Selain itu, kami menampung ide dari walikota Bandung. Bapak Walikota ingin mengadakan Asia Afrika Festival selama seminggu di sana. Kami menampung karena dalam KAA kami tidak hanya membahas politik dan ekonomi saja, tapi juga sosial dan budaya," ujar Ferdy.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah tanah Palestina selama 75 tahun, sejak 1948.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Prabowo, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan kapal rumah sakit untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaBukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaIndonesia belum memperoleh izin untuk terbang di atas wilayah udara Gaza.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca SelengkapnyaBantuan ini diyakini akan bermanfaatkan untuk masyarakat yang membutuhkan seperti keluarga dan anak-anak di Gaza.
Baca SelengkapnyaSejumlah ormas Islam tergabung dalam Aksi Gabungan Tripilar menggelar aksi unjuk rasa membela kemerdekaan Palestina
Baca Selengkapnya