Iran Larang Penggunaan Semua Teknologi Israel

Merdeka.com - Jelang Hari al-Quds yang jatuh hari ini dan biasanya ditandai dengan seruan kecaman terhadap Israel, parlemen Iran secara bulat sepakat meloloskan undang-undang yang melarang semua jenis kerja sama dengan Israel--khususnya termasuk penggunaan perangkat keras dan lunak komputer buatan Israel. Jika dilakukan maka pelakunya dianggap berdosa.

Dikutip dari laman the Times of Israel, Jumat (22/5), di tahun-tahun sebelumnya Hari al-Quds atau Yerusalem diperingati di seantero Iran sebagai rangkaian aksi turun ke jalan dan orasi yang mengecam Israel, menginjak-injak, membakar bendera bintang David dan segala hal yang berbau Israel.

Dengan undang-undang baru yang disahkan Senin lalu, "semua bentuk kerjasama dengan rezim Zionis akan dianggap perbuatan dosa dan kerusakan di muka bumi", kata situs berita Iran, Fars.

"Semua lembaga di Iran diharuskan memanfaatkan kemampuan dalam negeri untuk melawan segala tindakan rezim Zionis, terutama perangkat lunak buatan Israel yang beroperasi di Iran dan memakai perangkat keras dan lunak buatan Israel dilarang," kata juru bicara parlemen Iran Sayyid Hussein Naqavi Husseini.

Undang-undang itu juga menyerukan pendirian "kedutaan virtual di Palestina," kata Fars.

"Kementerian Luar Negeri perlu mendirikan kedutaan atau konsulat virtual di Palestina dan mengajukan usulan ini untuk mendapat persetujuan kabinet."

Namun belum diketahui bagaimana aturan ini akan diterapkan.