Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ingin akhiri konflik, Duterte berjanji mengesahkan RUU Bangsamoro

Ingin akhiri konflik, Duterte berjanji mengesahkan RUU Bangsamoro Presiden Filipina Rodrigo Duterte. ©REUTERS

Merdeka.com - Pertikaian bersenjata antara pemerintah Filipina dan kelompok militan gabungan dari faksi Abu Sayyaf dan klan Maute pro Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kota Marawi, Provinsi Lanao del Sur, Kawasan Otonomi Muslim Mindanao (ARMM) sudah berlangsung hampir dua bulan belum juga berakhir. Sebagai jalan keluar, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, menawarkan bakal memberi izin pemberontak muslim menggelar pemerintahan terpisah di kawasan selatan Filipina, asal mereka memerangi kelompok bersenjata dan bandit radikal.

Dilansir dari laman Al Jazeera, Selasa (18/7), Duterte menjanjikan bakal membahas rancangan undang-undang, dikenal sebagai Undang-Undang Dasar Bangsamoro, yang memberi keluasan kaum minoritas muslim di selatan Filipina mengatur pemerintahan mandiri. Aturan itu dirancang dan dibahas bersama antara pemerintah Filipina dengan kelompok pemberontak terbesar, Front Pembebasan Islam Moro (MILF).

"Ini adalah momen yang sangat mempengaruhi buat mengakhiri pertikaian, kesalahpahaman, dan ketidakadilan bertahun-tahun yang menelan nyawa banyak warga Filipina. Di Republik Filipina nanti akan ada negeri Bangsamoro," kata Duterte dalam pidato bersama pimpinan MILF dan pejabat pemerintah.

Perjanjian damai kedua belah pihak sebenarnya sudah diajukan tiga tahun lalu, di masa pemerintahan Presiden Benigno Aquino III. Namun, pembahasannya oleh parlemen Filipina mandek.

Kondisi itu diperburuk karena pada 2015 pecah pertempuran antara polisi Filipina melawan 11 ribu pejuang MILF di Kota Mamasapano, yang menewaskan 44 polisi Filipina.

Saat itu, polisi tengah memburu warga Malaysia yang menjadi buronan kasus terorisme, Zulkifli bin Hir. Alhasil, kejadian itu membikin masyarakat marah dan parlemen menghentikan pembahasan RUU.

"Ini adalah penawar yang tepat buat kekerasan ekstremis yang sudah membawa kekacauan di banyak wilayah muslim," kata Wakil Ketua MILF, Ghazali Jaafar.

Jaafar berjanji, jika beleid itu disahkan, maka pemerintah Bangsamoro bakal menjaga ketertiban umum, menegakkan keadilan, dan memberikan kehidupan yang baik buat seluruh warga.

Pemimpin MILF, Haji Murad Ibrahim, justru khawatir Duterte tidak bisa menepati janjinya. Sebab menurut dia, jika beleid itu gagal disahkan, bisa-bisa malah memicu kemunculan kelompok bersenjata lainnya.

"Orang-orang yang tersesat ini mengisi kekosongan akibat kesalahan kami yang tidak bisa menerapkan hukum, dan malah membikin banyak orang frustasi," kata Murad.

Konflik di selatan Filipina sudah berlangsung puluhan tahun dan menelan nyawa sekitar 150 ribu orang. Kaum minoritas memeluk Islam memberontak karena adanya perlakuan diskriminatif menyebabkan mereka hidup melarat, meski kaya sumber daya.

Pertempuran di Marawi sampai saat ini sudah menelan sekitar 547 nyawa. Terdiri dari 405 militan, 97 prajurit, dan 45 warga sipil. Sekitar 852 tentara terluka dalam pertempuran.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.

Baca Selengkapnya
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah
DPR Puji Upaya Pemerintah Jokowi Cegah Dampak Konflik Timur Tengah

Indonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan
Masyarakat Diingatkan Perkuat Nilai Toleransi, Jangan Ributkan Perbedaan

Perkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil
Petakan Daerah Rawan Konflik di Sumut, Kemendagri Ingatkan Pemilu yang Jujur dan Adil

Togap menegasakn, komitmen pemerintah pusat dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan demokratis.

Baca Selengkapnya
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu

Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.

Baca Selengkapnya
Maruarar Sirait Mundur dan Pamit dari PDIP: Saya Memilih Ikuti Arah Politik Pak Jokowi
Maruarar Sirait Mundur dan Pamit dari PDIP: Saya Memilih Ikuti Arah Politik Pak Jokowi

Maruar mengucapkan terima kasih selama dirinya berlabuh di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Rawan Konflik, Tiap TPS di Perbatasan Rohil dan Dumai Dijaga Dua Polisi
Rawan Konflik, Tiap TPS di Perbatasan Rohil dan Dumai Dijaga Dua Polisi

Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di perbatasan Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dengan Kota Dumai dinilai sangat rawan.

Baca Selengkapnya
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan
Menag: Jaga Toleransi dalam Menyikapi Potensi Perbedaan 1 Ramadan

"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag

Baca Selengkapnya