Inggris diteror, Menara Eiffel padamkan lampu

Merdeka.com - Menara Eiffel memutuskan untuk memadamkan listrik sebagai ungkapan duka cita bagi para korban serangan teror di London. Lima orang tewas dalam kejadian itu, termasuk seorang polisi dan pelaku teror.

Dilansir usatoday.com, Kamis (23/3), Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengumumkan keputusannya untuk membuat ikon kota yang dipimpinnya sebagai bentuk solidaritas atas kejadian di Inggris.

"Saya putuskan untuk memadamkan Menara Eiffel tepat tengah malam untuk menghormati para korban serangan di London," kata Hidalgo dalam cuitannya dalam Bahasa Prancis, ditambah tagar #NousSommesUnis, yang berarti "Kita Semua Satu".

Biasanya, lampu Menara Eiffel dipadamkan setiap pukul 01.00 dini hari waktu setempat. Namun, sebagai bentuk solidaritasnya, pemadaman dilakukan lebih cepat satu jam dari jadwal semula.

Pemadaman lampu ini bukan yang pertama kali dilakukan, lampu di Menara Eiffel juga sempat dimatikan sebagai dorongan komunitas internasional untuk membantu krisis kemanusiaan di Suriah pada Desember lalu.

Tak hanya Paris, pemerintah kota Tel Aviv juga melakukan hal yang sama sebagai bentuk solidaritas atas kejadian di London. Gedung Balai Kota Tel Aviv dipenuhi warna The Union Jack, yang merupakan bendera Inggris.

Seperti diketahui, seorang pria berpisau melakukan aksi teror di depan Gedung Parlemen Inggris atau yang dikenal House of Commons. Seorang polisi yang berusaha mengadang ditusuk hingga tewas, sebelum akhirnya pelaku ditembak mati.

Sebelumnya pelaku sempat mengendarai mobilnya dengan melintasi trotoar dan menabrak sejumlah pejalan kaki sebelum akhirnya menabrak pagar di luar Gedung Parlemen. Tiga pejalan kaki tewas di lokasi kejadian dan melukai puluhan orang lainnya.

Belum diketahui motif pelaku, namun polisi memastikan aksi lelaki tak dikenal tersebut sebagai serangan teror.