Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri Sawit Malaysia Rekrut Narapidana & Pecandu Narkoba karena Kekurangan Pekerja

Industri Sawit Malaysia Rekrut Narapidana & Pecandu Narkoba karena Kekurangan Pekerja Pemusnahan kebun sawit ilegal di Leuser. ©AFP/JANUAR

Merdeka.com - Perusahaan minyak sawit Malaysia yang bergantung pada tenaga kerja mencari cara untuk merekrut pecandu narkoba dan narapidana untuk mengatasi kekurangan pekerja asing akibat pandemi virus corona Covid-19.

Pekebun di negara produsen sawit terbesar kedua di dunia ini dalam beberapa bulan terakhir mulai mempekerjakan penduduk setempat untuk melakukan segala hal mulai dari panen hingga pemupukan.

Sebanyak 85 persen migran dari Indonesia dan Bangladesh bekerja di industri sawit Malaysia. Warga lokal enggan bekerja di sektor ini karena dianggap pekerjaan kotor, berbahaya dan sulit dilakukan. Tetapi pembatasan perjalanan dan pergerakan akibat pandemi Covid-19 telah membuat produsen sawit bergulat dengan kekurangan 37.000 pekerja, hampir 10 persen dari total tenaga kerja.

Kekurangan pada bulan September-November dan juga yang dialami saat ini akan merugikan produksi akibat penundaan panen buah yang mudah busuk dan juga memberikan keuntungan bagi produsen No. 1 Indonesia, yang tidak memiliki masalah tenaga kerja yang signifikan.

"Kami bahkan menjangkau Departemen Pengembangan Pribumi, Asosiasi Pencegahan Narkoba Malaysia, serta Departemen Penjara untuk mencari penduduk setempat," kata kelompok industri Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa lalu seperti dikutip dari laman Reuters, pekan lalu.

Kepala eksekutif MPOA Nageeb Wahad menyatakan kepada Reuters, kolaborasi dengan Departemen Penjara untuk merekrut tahanan dengan pembebasan bersyarat dan narapidana di bawah pengawasan pertama kali dimulai pada 2016 di satu perusahaan yang terkait dengan pemerintah, tetapi sekarang lebih banyak perusahaan yang tertarik dengan program tersebut.

Reporter Magang: Farhan Hafizhan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pekerja Imigran Indonesia di Turki Meningkat 2 Tahun Terakhir, Paling Banyak di Sektor Ini
Pekerja Imigran Indonesia di Turki Meningkat 2 Tahun Terakhir, Paling Banyak di Sektor Ini

Sejak tahun 2021 jumlah pekerja migran Indonesia di Turki terus mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya
Kebun Sawit Terluas di Dunia Ternyata Ada di Indonesia, Ini Dia Perusahaan Pengelolanya

Kebun sawit terbesar di dunia seluas 586 ribu Ha dan diharapkan menyentuh 708 ribu Ha dalam satu dasawarsa.

Baca Selengkapnya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban

Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri

Pemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.

Baca Selengkapnya
Bawa 20 Ekor Burung dari Malaysia, Pekerja Migran Ditangkap di Bandara Juanda
Bawa 20 Ekor Burung dari Malaysia, Pekerja Migran Ditangkap di Bandara Juanda

Pelaku ditangkap oleh petugas di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran
Jokowi Bertemu Menlu Malaysia, Bahas Masalah Perbatasan hingga Pekerja Migran

Indonesia dan Malaysia akan terus berkomitmen untuk saling memperkuat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif
BRIN: Puting Beliung di Rancaekek Disebabkan Perubahan Tata Guna Lahan, Tanda-Tanda Alami Pemanasan Intensif

Perubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.

Baca Selengkapnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya
Beras di Singapura Ternyata Lebih Murah dari Indonesia, Mendagri Ungkap Penyebabnya

Singapura menyandang status sebagai negara maju namun tidak bisa memproduksi bahan pangan sendiri.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare
Pemerintah Berencana Naikkan Dana Peremajaan Sawit Jadi Rp60 Juta Per Hektare

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat di Istana Negara untuk membahas sejumlah isu penting terkait kebijakan sawit di Indonesia.

Baca Selengkapnya