Hasil Uji Klinis: Obat Malaria Hydroxychloroquine Tak Efektif Sembuhkan Covid-19
Merdeka.com - Obat malaria yang hydroxychloroquine yang sebelumnya diklaim Presiden AS Donald Trump mampu mencegah Covid-19 tidak menunjukkan manfaat apa pun dalam mengurangi infeksi virus corona. Hal ini berdasarkan uji klinis yang dilakukan terhadap para tenaga medis.
Studi tersebut sebagian besar mengonfirmasi hasil dari uji klinis pada bulan Juni yang menunjukkan hydroxychloroquine tidak efektif dalam mencegah infeksi di antara orang yang terpapar virus corona.
Trump mulai mendukung hydroxychloroquine di awal pandemi dan mengatakan kepada wartawan pada Mei lalu bahwa dia mulai menggunakan obat tersebut setelah dua staf Gedung Putih dinyatakan positif Covid-19. Penelitian telah menemukan bahwa obat tersebut cuma memberi sedikit manfaat sebagai pengobatan.
Dalam studi yang dirilis Rabu (30/9) seperti dikutip Reuters, dari 125 peserta yang menjalani uji klinis, empat yang telah menggunakan hydroxychloroquine sebagai pencegahan selama delapan minggu tetap tertular Covid-19, dan empat yang menggunakan plasebo dinyatakan positif terkena virus.
Kedelapannya tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan yang tidak memerlukan rawat inap, menurut hasil yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine.
"Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat secara rutin tidak dapat direkomendasikan di antara petugas kesehatan untuk mencegah Covid-19," kata para peneliti dari University of Pennsylvania.
Penulis penelitian mengatakan bahwa percobaan yang dilakukan di komunitas dengan prevalensi penyakit yang lebih tinggi dapat memungkinkan deteksi manfaat yang lebih besar dari obat tersebut.
Dalam uji coba terbaru, yang dihentikan sebelum mencapai target pendaftaran 200 peserta, efek samping ringan seperti diare umum terjadi pada peserta yang memakai obat malaria dibandingkan dengan plasebo.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca Selengkapnya4 Poin Hasil Pertemuan Jokowi dan Presiden Tanzania di Istana Bogor
Jokowi menyebut, RI-Tanzania sepakat meningkatkan kerja sama konkret di berbagai bidang, mulai dari perdagangan hingga kesehatan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Kasus Dokter Diduga Cabuli Istri Pasien Sedang Hamil Modusnya Suntik Vitamin
Korban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.
Baca Selengkapnya