Google Sebut Peretas Iran dan China Coba Tembus Akun Email Trump dan Biden
Merdeka.com - Kepala Analis Google Shane Huntly mengumumkan, para peretas yang 'punya kaitan dengan pemerintah China' baru-baru ini mencoba meretas akun surel tim sukses kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden. Sementara itu peretas yang 'punya kaitan dengan pemerintah Iran' mencoba melakukan hal sama terhadap tim kampanye Donald Trump.
Google menyerukan kepada kedua pihak, baik Trump dan Biden, untuk memperketat perlindungan keamanan akun surel mereka.
Dilansir dari laman Sputnik News, Kamis (4/6), Huntley mengatakan kelompok peretas yang punya 'kaitan dengan pemerintah China dan Iran' itu terkonfirmasi identitasnya sebagai 'APT31' yang menurut Malpedia termasuk jenis operasi phising yang terkait 'pemerintah China' dan biasanya khusus melakukan pencurian properti intelektual. Dan identitas satu lagi adalah 'APT35', kelompok yang disponsori oleh pemerintah Iran untuk melakukan operasi mengumpulkan informasi intelijen.
Klaim dari Google ini mengingatkan orang akan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS yang digembar-gemborkan kubu Hillary Clinton usai pemilu presiden AS 2016.
Presiden Trump dan partai pendukungnya, Republik, menanggapi tudingan itu dengan menyebut ada perusahaan keamanan siber yang punya kaitan dengan Ukraina dalam isu konspirasi peretasan tersebut. Ukraine belakangan diketahui berseteru dengan Rusia.
Tahun lalu pakar keamanan siber asal Finlandia, Petri Krohn mengatakan kepada Sputnik, "menemukan dari mana asal serangan siber dengan metode forensik cukup sulit karena para peretas bisa menyembunyikan jejak mereka dan membuat serangan itu seolah dilakukan justru oleh pihak musuh."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah kata-kata yang kerap dicari di Google selama 2023.
Baca SelengkapnyaGoogle dan Amazon memiliki kontrak USD1,2 miliar untuk menyediakan layanan komputasi awan kepada pemerintah dan militer Israel.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan memiliki akun Google, Anda bisa menggunakan aplikasi Google Maps dan beberapa aplikasi lain.
Baca SelengkapnyaMengapa karyawan Google menentang kontrak senilai USD 1,2 miliar antara Google dengan pemerintah Israel?
Baca SelengkapnyaSurvei: 86% Pemilih Sebut Joe Biden Terlalu Tua untuk Kembali Maju Capres
Baca SelengkapnyaUcapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi saat Biden dan Ibu Negara Jill Biden baru saja meninggalkan markas kampanyenya.
Baca SelengkapnyaBerawal dari ini, banyak karyawan Google yang memprotes kebijakan kerja sama perusahaan dengan Israel.
Baca Selengkapnya