Fatwa pimpinan Taliban: ISIS haram
Merdeka.com - Tensi permusuhan antara milisi Taliban di Afghanistan dan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terus meningkat. Selain menyatakan perang terhadap keberadaan ISIS, pimpinan tertinggi Taliban Mullah Mohammed Omar juga mengeluarkan fatwa haram bagi kelompok yang kini berkuasa di utara Irak dan Suriah itu.
Dikutip dari kantor berita Iran, Tanbak, Jumat (24/4), Omar menerbitkan fatwa, di mana istilah kekhalifahan yang digembar gemborkan ISIS diharamkan dalam hukum Islam. Tak hanya itu, umat Islam juga diharamkan untuk mengucapkan janji setiap kepada ISIS maupun pimpinannya, Abu Bakar al-Baghdadi.
Pernyataam Omar yang juga veteran perang saat invasi Uni Soviet ke Afghanistan itu menyebut Abu Bakar al-Baghdadi adalah khalifah palsu. Dia menyebut, al-Baghdadi hanya menggunakan para jihadis untuk kepentingannya sendiri.
"Selama tiga dekade berlangsungnya jihad, Baghdadi hanya ingin mendominasi apa yang bisa didapatkan dari para jihadis. Semua yang berhubungan dengannya adalah haram," tegas Omar.
Banyak pihak yang menduga, fatwa ini dikeluarkan setelah 12 mantan milisi Taliban dieksekusi oleh ISIS. Mereka dibunuh karena dianggap berkhianat, padahal telah mengucapkan janji setianya kepada al-Baghdadi.
Sementara itu, harian New York Pos menyebutkan ISIS telah berupaya melakukan ekspansi ke wilayah kekuasaan Taliban di Afghanistan. Hal itu dibuktikan dengan pengeboban yang membunuh 33 orang dan melukai 125 orang lainnya pada Sabtu (11/4) lalu.
Aksi pengeboman ini ternyata dikutuk Taliban, sebuah tindakan yang tidak biasa mereka lakukan. "Itu adalah perbuatan setan. Kami sangat mengutuknya," ujar juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada Reuters.
Serupa dengan pernyataan Taliban, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyakini serangan itu dilakukan ISIS. Sebab, sejak dipukul mundur oleh pasukan NATO di bawah pimpinan Amerika Serikat, pengeboman yang dilakukan Taliban hanya menyasar kepentingan asing atau militer Afghanistan.
"Serangan teroris di kota dan wilayah publik adalah tindakan teror yang pengecut," kecam Ghani.
Seperti diketahui, Taliban mengumumkan perang terhadap ISIS dan menganggap pertempuran mereka sebagai jihad. Kebencian ini timbul setelah al-Baghdadi menyebut Omar sebagai pemimpin 'tolol' dan 'tak pantas menjadi pemimpin spiritual maupun agama'.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaPenembakan massal di gedung konser tersebut menewaskan lebih dari 100 orang.
Baca SelengkapnyaZ merupakan pimpinan kelompok yang menamakan Taklim Makrifat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme
Baca SelengkapnyaNamanya dikenal banyak orang berkat misi mengejar sisa-sisa anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) Poso, Ali Kalora cs
Baca SelengkapnyaKorban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaUmat muslim wajib mendoakan orang tua yang sudah meninggal.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaDua hari lagi, rakyat Indonesia akan memilih pemimpin baru
Baca Selengkapnya