Enam pekan dalam ketakutan jelang Olimpiade Musim Dingin

Merdeka.com - Peristiwa ledakan bom di stasiun kereta di Kota Volgograd, Rusia, kemarin rupanya bukan serangan tunggal. Keesokan harinya, masih di kota yang sama, saat jam sibuk pagi hari, sebuah bus tingkat meledak. Korban tewas dalam 24 jam itu mencapai 31 orang dan lebih dari seratus lainnya luka.

Dua kejadian bom ketiga kali dalam tiga bulan itu menimbulkan kekhawatiran keamanan dalam pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin yang akan berlangsung 7 Februari di Kota Sochi, seperti dilansir surat kabar the New York Times, Senin (30/12).

Meski belum ada pihak mengaku bertanggung jawab atas pengeboman bunuh diri itu, namun tudingan mengarah kepada kelompok Islam radikal di Kaukasus Utara yang selama ini sudah beberapa kali melancarkan serangan.

Pemerintahan Presiden Vladimir Putin selama ini sudah berupaya keras untuk mengamankan pelaksanaan olimpiade yang akan berlangsung enam pekan lagi itu. Akses di sekitar Kota Sochi sejak 7 Januari lalu juga sudah dibatasi. Putin mengecam aksi pengeboman ini dan menyebutnya tindakan teroris.

"Sengaja direncanakan menjelang perayaan malam Tahun Baru, serangan ini adalah bentuk lain dari teroris yang ingin menyebarkan kepanikan, kekacauan, kebencian antaragama dan konflik di tengah masyarakat Rusia," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Rusia seperti tertulis dalam situs resmi.

Sejumlah pejabat Amerika Serikat kemarin mengatakan mereka mencemaskan keamanan olimpiade karena kejadian ini.

Pemerintah Rusia telah membatasi

Boleh jadi dua serangan bom berturut-turut dalam dua hari itu menjadi sinyal para pelaku teror untuk mencari perhatian internasional bukan hanya untuk saat ini tapi juga pada olimpiade nanti.