Dulu berdesis kini menyalak
Merdeka.com - Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin kelompok Negara Islam untuk Irak dan Suriah (ISIS) menjadi sorotan internasional. Latar belakang kehidupannya tengah digali. Setiap informasi tentangnya menjadi berharga. Kepalanya dicari oleh pemerintah Amerika Serikat dan bernilai Rp 118 miliar.
Siapa dia? Tak banyak yang paham soal masa lalunya, hanya saja beberapa dokumen berhasil dilansir oleh surat kabar the Washington Post (12/6) mengatakan dia lahir pada 1971 di Kota Samarra, Irak dari keluarga Sunni taat. Nama aslinya Awaad Ibrahim Ali al-Badri al-Samarrai.
Baghdadi mengklaim dirinya keturunan langsung Nabi Muhammad. Menurut biografi dirilis oleh para jihadis dia berasal dari keluarga relijius. "Kerabatnya seorang imam dan pengkhotbah. Pamannya seorang profesor bahasa Arab," mereka menuliskan di salah satu situs Islam. Baghdadi sendiri juga bergelar doktor dari sebuah universitas Islam di Ibu Kota Baghdad.
Lelaki 44 tahun ini diyakini telah menjadi pengkhotbah sejak invasi Amerika ke Irak yakni pada 2003. Dia mulai dikejar tentara Negara Adidaya itu setelah terlibat membentuk kelompok bersenjata di Irak bagian timur namun kabar ini belum jelas.
Meski demikian tak ada yang mengenal kerabat, keluarga, serta orang-orang di dekat al-Baghdadi. Namanya mulai didengungkan setelah beberapa pemimpin Al-Qaidah banyak yang tewas pada 2010. Saat itu militansi ekstremis berada di titik terendah dan pemberontakan Sunni di ambang kehancuran.
Namun akhirnya pecahlah perang Suriah pada 2011. Konflik saudara di sana meninggalkan kekosongan otoritas dan akhirnya memicu kebangkitan ISIS. Tak disangka mereka mempunyai 12 ribu anggota bahkan 3.000 orang berasal dari negara-negara barat seperti Inggris yang akhirnya berbondong-bondong ke Ibu Kota Damaskus untuk ikut berperang menumpas Presiden Basyar al-Assad.
Meski menjadi otak dari perlawanan dan pemberontakan tak satu pun ada yang tahu di mana dia kini berada. Bahkan ketika bertemu tawanan perangnya dia menggunakan topeng. ISIS di bawah kepemimpinannya menjadi kelompok paling ditakuti saat ini bahkan oleh induk sebelumnya, Al-Qaidah. "Saaya memilih perang dengan perintah Allah dan melawan siapa saja yang menentangNya," Baghdadi pernah menuliskan surat itu pada pemimpin Al-Qaidah Ayman al-Zawahiri setelah komandan itu berusaha meluruskan kembali Baghdadi dinilainya sebagai komandan nakal.
Bahkan pengamat politik dari Institur Analisis Militer Negara Teluk dan Timur Tengah, Theodore Karasik, mengatakan kelompok dipimpin Baghdadi, ISIS, bakal menjadi akhir dari Zawahiri dan Al-Qaidah, layaknya anjing lapar memakan tuannya.
(mdk/din)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPenyebab meninggalnya petugas pemilu di Jatim bervariasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak warga pulau ini merantau ke kota-kota besar demi mendapatkan penghidupan lebih layak.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaTelah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSang ibunda sempat pamit untuk pergi bekerja. Ibunya juga berjanji akan segera pulang jika pekerjaannya telah selesai.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca Selengkapnya