DPR nilai bantuan Indonesia ke Myanmar kurang bergaung di mata dunia
Merdeka.com - Saat ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup aktif memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Kendati demikian, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai bahwa pemberitaan tentang bantuan Indonesia di mata dunia masih kurang banyak. Berbeda dengan Malaysia yang pemberitaannya banyak didengar di mata dunia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyatakan keberatan. Menurutnya, bantuan Indonesia ke Myanmar telah banyak dipublikasi melalui media-media asing.
"Saat melakukan kunjungan ke Negara Bagian Rakhine dan memberikan bantuan, banyak media asing yang meliput. Saya juga diwawancarai oleh Channel News Asia," kata Menlu Retno dalam Rapat Kerja Kementerian Luar Negeri RI dengan Komisi I DPR di Gedung Nusantara II, DPR, Jakarta, Selasa (14/2).
Dalam kesempatan tersebut, Retno juga menjabarkan beberapa hal yang dilakukan Indonesia dalam rangka membantu para penduduk Rohingya.
"Sejauh ini kita sudah membuat empat sekolah di sana, dan nanti akan dibuat rumah sakit juga. Kami benar-benar dari A sampai Z di sana," paparnya.
Selain itu, anggota Komisi I DPR juga menyinggung soal lembaga masyarakat yang turut ikut terlibat dalam pemberian bantuan kemanusiaan. Retno menyatakan itu memang sudah ada sejak lama.
"Memang ada LSM-LSM tergabung dalam satu kelompok khusus untuk memberi bantuan kemanusiaan. Mereka juga berasal dari berbagai latar belakang, seperti organisasi Islam dan Buddha," pungkasnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
DPR RI dan pemerintah menyepakati Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) dibawa ke Rapat Paripurna untuk disahkan.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaJokowi menilai polemik Rohingya jadi persoalan dunia bukan negara yang disinggahi saja
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.
Baca SelengkapnyaSatu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya terus berdatangan ke Indonesia menuai pro dan kontra
Baca SelengkapnyaNantinya masing-masing keluarga mendapat 10 kg beras per bulan.
Baca SelengkapnyaKondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca Selengkapnya