Diprotes Libya, Masjid Muammar Qaddafy di Sentul berganti nama

Merdeka.com - Dewan Transisi Nasional yang sekearang memerintah Libya memprotes nama Masjid Muammar Qaddafy di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Mereka mendesak nama itu segera diubah karena merupakan peninggalan diktator negara itu.

Masjid Muammar Qaddafy didirikan pada Juli 2007 dan diresmikan dua tahun kemudian. Pembangunan masjid itu didanai oleh World Islamic Call Society (WICS), lembaga yang didirikan oleh mendiang pemimpin Libya Muammar Qaadafi dan berpusat di Ibu Kota Tripoli. Proyek itu menelan dana hampir Rp 60 miliar.

Menurut Muhyiddin Junaidi, koordinator WICS Indonesia, permintaan penggantian nama itu disampaikan langsung oleh pemerintah Libya sejak Januari lalu. "Insya Allah, bulan depan kita sudah berganti nama menjadi Umar al-Mukhtar," katanya saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Kamis (21/6).

Umar Mukhtar merupakan tokoh kemerdekaan Libya. Namanya hidup lagi saat rakyat Libya memberontak terhadap rezim Muammar Qaddafi. Ia ditangkap dan akhirnya digantung oleh  Italia pada 1931.

Muhyiddin mengungkapkan tadinya Arifin Ilham yang mengasuh majelis zikir di masjid itu ingin mengubah nama menjadi Masjid Az-Zikra seperti nama majelis zikirnya. Namun usulan itu ditolak.

Selain di Sentul, Qaddafi juga meresmikan masjid bantuannya dan menggunakan namanya di Ibu Kota Kampala, Uganda, Qaddafi meresmikan tempat ibadah itu sekaligus merayakan maulid di sana pada Maret 2008.