Deretan Nama Ini Calon Kuat Pemimpin Al Qaidah yang Baru Setelah al-Zawahiri Tewas
Merdeka.com - Amerika Serikat Sabtu lalu berhasil membunuh pemimpin Al Qaidah Ayman al-Zawahiri, dengan rudal drone saat ia berdiri di balkon rumahnya di pusat kota Kabul, Afghanistan.
Menurut para pejabat di Washington, aksi ini merupakan "pukulan terbesar" bagi Al Qaidah sejak kematian Usamah bin Ladin yang ditembak mati pada 2011,
Dikutip dari France24, Rabu (3/8), berikut adalah beberapa individu yang dinilai dapat mengambil alih organisasi militan Al Qaidah, menurut para ahli:
Saif Al-Adel
Mantan perwira pasukan khusus Mesir yang misterius dan rendah hati itu adalah anggota berpangkat tinggi Al Qaidah. AS menawarkan hadiah hingga USD 10 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Al-Adel dicurigai terlibat dalam pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981, dan meninggalkan negara itu pada 1988 untuk bergabung dengan pasukan mujahidin yang memerangi pendudukan Soviet di Afghanistan.
Ia juga merupakan salah satu pemimpin militer terkemuka Al Qaidah, dan sering disebut sebagai pejabat Al Qaidah tingkat ketiga. Al-Adel membantu merencanakan serangan bom terhadap kedutaan besar Amerika di Nairobi dan Dar as Salaam pada 1998, dan mendirikan kamp pelatihan untuk organisasi tersebut di Sudan, Pakistan dan Afghanistan pada 1990-an.
Pada 2004, buku harian Al-Adel ditemukan dalam serangan di Arab Saudi. Perannya dalam organisasi adalah sebagai pelatih, pemimpin militer dan anggota keamanan bin Ladin. Sebelum bergabung dengan Al Qaidah, dia adalah anggota organisasi Jihad Islam Mesir, yang bertekad menggulingkan pemerintahan. Al-Adel dikaitkan dengan pembunuhan jurnalis AS, Daniel Pearl, di Pakistan pada 2002, kata penyelidik AS dalam sebuah laporan.
Penyelidik mengungkapkan penemuan dari Proyek Pearl bahwa Al-Adel telah membahas penculikan Pearl dengan Khalid Sheikh Mohammad (KSM), dalang yang dituduh di balik serangan 11 September 2001 di AS.
Al-Adel diangkat sebagai pemimpin sementara setelah kematian Bin Ladin.
Yazid Mubarak
Yazid Mubarak, yang dikenal sebagai Abu Ubaydah Yusuf Al-Anabi, menjadi pemimpin Al Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) pada tahun 2020, ketika serangan Prancis membunuh pemimpin sebelumnya.
Mubarak seorang warga Aljazair yang menjalankan operasi media untuk AQIM. Dia menggunakan video 2013 untuk menyerukan serangan global terhadap kepentingan Prancis setelah Paris mengirim pasukan untuk membantu menumpas pemberontakan militan di Mali.
Mubarak, 53 tahun, dalam satu foto terlihat berjanggut abu-abu dan memakai serban hijau. Dia adalah veteran perang saudara Aljazair tahun 1990-an antara pemerintah dan pasukan Islam, yang naik pangkat melalui kelompok sempalan militan, GSPC.
AQIM memanfaatkan kekacauan di wilayah Sahel untuk menjadi salah satu cabang Al Qaidah jaringan global yang paling aktif dengan menculik orang Barat dan melancarkan serangan di berbagai wilayah.
Abdulmalik Droukdel pemimpin AQIM sebelum Mubarak berperan dalam tim kepemimpinan di bawah Zawahiri, sebelum dia dibunuh oleh pasukan Prancis pada tahun 2020.
Namun, para pengamat percaya AQIM telah kehilangan kekuasaan dari kelompok-kelompok militan baru di Sahel, salah satu wilayah paling penting di dunia aktivitas jihad. Sementara Mubarak dilaporkan menderita luka lama dan tidak memiliki daya tarik karismatik seperti Droukdel.
Abd Al Rahman Al Maghribi
Abd Al-Rahman Al-Maghrebi, warga negara kelahiran Maroko, saat ini dicari untuk diinterogasi oleh Biro Investigasi Federal (FBI) sehubungan dengan keanggotaannya di Al-Qaidah. Dia belajar pemrograman perangkat lunak di Jerman sebelum pindah ke Afghanistan dan dia dipilih untuk mengelola media utama Al Qaidah, kata FBI. Menantu Zawahiri ini merupakan pemimpin senior Al Qaidah.
Dokumen-dokumen yang ditemukan dalam operasi yang membunuh Bin Ladin mengindikasikan Al-Maghribi menjadi "bintang baru" dalam kelompok itu selama bertahun-tahun. Dia menjabat sebagai manajer umum Al Qaidah di Afghanistan dan Pakistan.
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bermula ketika salah seorang pengemudi ojol bercerita kepada Anies dan Imin.
Baca SelengkapnyaPoltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menilai penguasaan teknologi semakin dibutuhkan. Sehingga, TNI-Polri mesti adaptif mempelajari ilmu pengetahuan teknologi.
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaAtang gugur saat mengawal helikopter raksasa yang didatangkan langsung dari negara tirai besi.
Baca SelengkapnyaHelikopter tersebut dipersiapkan agar dapat menjangkau beberapa wilayah di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Bantu Israel Hadapi Serangan Rudal dan Drone Iran, Salah Satunya Negara Arab
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan kemajuan teknologi yang harus terus diikuti.
Baca Selengkapnya