Bunker Ini Saksi Bisu Kekejaman Jepang, Tempat Eksperimen Mengerikan terhadap Manusia
Merdeka.com - Arkeolog menemukan bunker kuno yang terbengkalai yang digunakan saat Perang Dunia (PD) II di China. Bunker ini dulu digunakan oleh ilmuwan Jepang untuk eksperimen mengerikan terhadap manusia.
Manusia yang menjadi korban eksperimen bunker ini harus menahan rasa sakit dari dehidrasi, radang dingin, hingga pengeboman antraks.
Bunker ini sebenarnya sudah diketahui hampir lebih dari delapan dekade, hanya saja keberadaannya baru dapat dikonfirmasi saat ini.
-
Apa tujuan eksperimen arkeolog Jepang? Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science ini merupakan contoh arkeologi praktis, di mana para peneliti mempelajari masa lalu dengan menciptakannya kembali di masa kini.
-
Bagaimana konstruksi Bunker Jepang di Gunung Padang? Bunker ini diperkirakan memiliki ketebalan tembok sekitar 80 cm dengan luas 5x3 meter.
-
Apa fungsi Bunker Jepang di Gunung Padang? Melansir dari situs resmi padang.go.id, benteng ini secara umum digunakan untuk pertahanan tentara yang dibangun di bawah tanah.
-
Bagaimana Unit 731 melakukan eksperimen? Pada saat peristiwa itu, eksperimen ini menggunakan prosedur medis yang dipaksa, dengan cara pembedahan dan amputasi anggota tubuh.
-
Kenapa bunker Jepang dibangun di Gunung Padang? Lokasi Strategis Melansir dari beberapa sumber, berdirinya bunker-bunker milik Jepang di daerah ini tak lepas dari lokasi yang begitu strategis. Pasalnya daerah Gunung Padang berada di dataran tinggi dan menjadi wilayah paling tinggi di pusat kota.
-
Kapan Bunker Jepang di Gunung Padang dibangun? Bangunan ini diperkirakan berdiri antara tahun 1942-1945.
Seorang peneliti bersama Institut Relik Kebudayaan dan Arkeologi Provinsi Heilongjang di China mengatakan "bunker ini menjadi bukti kekejaman Unit 731," seperti dilansir New York Post, Kamis (1/6).
"Legasi dari bunker ini juga dapat dirasakan hingga sekarang, seperti dalam upaya global dalam pencegahan perang biologis."
Dibangun pada tahun 1941, bunker berbentuk U ini memiliki panjang 32 meter dan lebar 20 meter yang terbentuk dari labirin-labirin ruangan dan terowongan yang saling terhubung.
Arkeolog meyakini ruangan-ruangan yang terdapat dalam bunker ini merupakan laboratorium, ruang diseksi, dan ruang penyimpanan sel dari manusia yang menjadi kelinci percobaan.
Bunker tempat penyiksaan ini dipercaya sebagai situs terbesar dan terlengkap yang digunakan oleh Unit 237 dari Tentara Kekaisaran Jepang yang digunakan dalam beberapa eksperimen paling mengerikan terhadap manusia.
Dari tahun 1935 hingga kekalahan Jepang dalam PD ke-2, bunker ini menggunakan tawanan perang China, Korea, Rusia, dan Amerika sebagai subjek eksperimen perang kimia mereka.
Para tawanan perang ini disiksa menggunakan granat, senjata kimia, dan bahkan memutar mereka hingga mati di dalam pemintal sentrifugal.
Selain itu, mereka juga dibedah tanpa dibius dan dipenjara dalam ruangan bertekanan rendah hinnga bola mata mereka meledak.
Unit 731 juga diketahui pernah mengembangbiakkan lalat terinfeksi wabah yang kemudian disebarkan di penjuru China melalui pesawat. Hal ini menimbulkan wabah yang menewaskan ratusan hingga ribuan orang.
Dalam tribunal kejahatan perang Shenyag pada tahun 1956, komandan Unit 731 Sakaki Hayao mendeskripsikan eksperimen yang brutal, di mana korbannya diikat ke tiang kayu dan dihujani dengan tembakan bom antraks untuk menghitung tingkat efektifitas mikroba yang disenjatakan.
Sekitar 12.000 laki-laki, perempuan, dan anak-anak disebut-sebut telah tewas akibat dari tes kejam ini.
Bunker eksperimen ini dijaga ketat oleh Unit 731 menggunakan pagar besi di sekitarnya dan ruang-ruangannya disembunyikan di bawah tanah agar tetap bersifat rahasia dan aman dari serangan udara.
Penjahat perang dari bunker ini sebagian besar tidak dihukum setelah mereka menyerah. Jenderal Amerika Serikat, Douglas MacArthur memberikan mereka imunitas dari prosekusi dan mengaku tidak memiliki informasi terkait kriminalitas mereka.
Arkeolog berharap penemuan ini dapat menyorot kembali tindak kekejaman ini. Mereka berencana untuk menginvestigasi penemuan ini lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran denah bunker secara mendetail.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar teknologi yang bikin heboh karena ketakutan umat manusia.
Baca SelengkapnyaLubang Jepang, tempat saksi bisu praktik Romusha terhadap warga pribumi yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaPenjajahan Jepang tak kalah kejam dari Belanda. Parahnya, pekerja Romusha sampai dijadikan kelinci percobaan vaksin mematikan.
Baca SelengkapnyaKonon tempat ini menjadi tempat penyekapan, penyiksaan, sekaligus pemerkosaan para wanita oleh tentara Jepang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3.000 tentara Jepang tewas pada sebuah goa di pulau itu
Baca SelengkapnyaDi dalam goa tersebut ada sebuah lorong terlarang yang tak boleh dimasuki siapapun
Baca Selengkapnya10 Goa Jepang di Indonesia: Jelajahi stalaktit, stalagmit, dan sejarah menarik di destinasi ini!
Baca SelengkapnyaGua ini jadi saksi kekuasaan Belanda dan Jepang di masa silam. Kini jadi wisata yang hits dan instagramable.
Baca SelengkapnyaJugun Ianfu banyak direkrut dari luar Jepang sehingga sulit berkomunikasi dan tidak mengerti bahasa Jepang.
Baca SelengkapnyaKisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaPada masa penjajahan Jepang, warga sipil Eropa yang tinggal di Hindia Belanda harus menjalani kehidupan yang sengsara.
Baca SelengkapnyaPenjara ini juga jadi saksi pembantaian para pemuda pejuang kemerdekaan Indonesia
Baca Selengkapnya