Awalnya Bukan untuk Ibadah, Sejak Kapan Manusia Mulai Berpuasa? Begini Sejarahnya

Selasa, 21 Maret 2023 07:21 Reporter : Hari Ariyanti
Awalnya Bukan untuk Ibadah, Sejak Kapan Manusia Mulai Berpuasa? Begini Sejarahnya ilustrasi puasa. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua hari lagi umat Muslim akan memasuki bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa. Puasa, berhenti makan dan minum selama sekitar 13 jam, hukumnya wajib bagi umat Muslim.

Puasa dengan berbagai tujuan baik ritual, kesehatan, dan ibadah ini ternyata telah berlangsung sejak zaman purbakala.

Menurut Britannica, puasa untuk tujuan medis mulai dilakukan setidaknya sejak abad ke-5 SM, ketika dokter Yunani kuno, Hipocrates menyarankan pasiennya dengan gejala penyakit tertentu untuk tidak makan maupun minum.

Dokter pada zaman itu mengakui adanya insting puasa, ketika pasien degan penyakit tertentu kehilangan nafsu makan. Para dokter meyakini makan dalam kondisi seperti itu juga tidak ada gunanya, karena itu puasa dianggap bagian alami dari proses pemulihan.

Tidak hanya Hipokrates, tapi para filsuf termasyhur Yunani kuno seperti Plato, Socrates, dan Aristoteles juga mengakui manfaat puasa.

"Puasa adalah obat terbaik, ada dokter di dalamnya," kata salah satu dari tiga bapak kedokteran Barat, Paracelsus, dikutip dari laman Nysteia.

2 dari 4 halaman

Ritual

Menurut Britannica, bagi masyarakat dari peradaban kuno, puasa menjadi ritual untuk mempersiapkan diri, khususnya bagi para pendeta, untuk bertemu dewa-dewi. Dalam agama misterius Helenistik, dewa dianggap akan menurunkan wahyu melalui mimpi dan terlihat hanya setelah seseorang melakukan puasa.

Puasa, bagi orang-orang pra Kolombia di Peru, menjadi salah satu syarat penebusan dosa setelah seseorang menyampaikan pengakuan dosa di hadapan pendeta.

Dalam agama beberapa suku penduduk asli Amerika, puasa dilakukan sebelum dan selama penerawangan.

Bagi Evenk atau paranormal di Siberia, penerawangan mereka berhasil seringkali setelah muncul penyakit yang tidak dapat dijelaskan. Namun, setelah penerangan awal, mereka berpuasa dan melatih diri mereka sendiri untuk penerawangan selanjutnya dan untuk mengendalikan roh.

Secara historis, masyarakat pendeta di antara suku Indian Pueblo di Amerika Barat Daya berpuasa selama retret sebelum upacara besar yang berhubungan dengan perubahan musim.

Dalam Jainisme, berpuasa menurut aturan tertentu yang ditetapkan dan mempraktikkan jenis meditasi tertentu menyebabkan kesurupan yang memungkinkan individu memisahkan diri dari dunia dan mencapai keadaan transenden.

Beberapa biksu Buddha dari aliran Theravada berpuasa sebagai bagian dari praktik meditasi mereka. Di India, sadhus Hindu (orang suci) dikagumi karena sering berpuasa dengan beragam alasan.

3 dari 4 halaman

Puasa dan agama

Islam, Yahudi, dan Kristen mempraktekkan puasa dalam periode tertentu. Umat Islam berpuasa selama Ramadan dan puasa-puasa sunnah lainnya yang disarankan dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu.

Orang Yahudi melakukan puasa pada hari-hari tertentu seperti Yom Kippur (hari penebusan dosa). Umat Kristen, khususnya Katolik Roma dan Ortodoks Timur melakukan puasa selama 40 hari saat Lent (periode pertobatan musim semi sebelum Paskah, dan selama Adven, periode pertobatan sebelum Natal).

Di antara umat Katolik Roma, puasa wajib hanya pada Rabu Abu dan Jumat Agung selama Prapaskah. Gereja-gereja Protestan umumnya menyerahkan keputusan untuk berpuasa kepada masing-masing anggota gereja.

Hanya agama Zoroastrianisme yang melarang puasa. Menurut agama ini, asketisme semacam itu tidak akan membantu memperkuat umat beriman dalam perjuangan mereka melawan kejahatan.

4 dari 4 halaman

Puasa sebagai bentuk protes

Puasa tidak hanya bertujuan untuk ibadah dan kesehatan, tapi untuk protes atau menunjukkan solidaritas terkait isu tertentu.

Contoh klasik puasa sebagai bentuk protes ini yaitu aksi yang dilakukan Mahatma Gandhi.

Pada awal abad ke-20, Gandhi melakukan puasa di penjara untuk menebus kekerasan yang berlebihan dari para pengikutnya yang tidak mempraktikkan ajaran satyagraha (tanpa kekerasan) melawan pemerintahan Inggris di India.

Kemudian Gandhi juga sering berpuasa untuk mengejar tujuan yang sama, termasuk penghapusan ketidakadilan pemerintah pada kaum tak tersentuh.

Puasa sering dipraktikkan untuk memprotes perang dan apa yang dianggap sebagai kejahatan sosial dan ketidakadilan, seperti yang dilakukan komedian kulit hitam Amerika, Dick Gregory dari tahun 1960-an sebagai protes terhadap pelanggaran hak-hak sipil orang Indian Amerika dan terhadap aktivitas militer AS di Asia Tenggara.

Pada tahun 1981, 10 nasionalis Irlandia meninggal di penjara Belfast selama mogok makan, yang dilakukan untuk mendesak pengakuan agar mereka diakui sebagai tahanan politik.

 

[pan]

Baca juga:
Pria di India Ngaku Jadi Pejabat Tinggi, Dikawal Paramiliter & Naik Mobil Anti Peluru
Sejarah Aneh Bom Molotov, Senjata Andalan Demonstran Lawan Aparat
Sejarah Kentut Sudah Ada Sejak Hampir 4000 Tahun Lalu, Ini Kisahnya
Pepatah Bilang Nasi Sudah Jadi Bubur, Tapi Kata Sains Justru Sebaliknya
Yang Mana Lebih Dulu Ada: Roti atau Nasi?
Ilmuwan Ungkap Alasan Mengapa Orang Indonesia Pendek-Pendek

 

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini