Merdeka.com - Dua hari lagi umat Muslim akan memasuki bulan Ramadan dan menjalankan ibadah puasa. Puasa, berhenti makan dan minum selama sekitar 13 jam, hukumnya wajib bagi umat Muslim.
Puasa dengan berbagai tujuan baik ritual, kesehatan, dan ibadah ini ternyata telah berlangsung sejak zaman purbakala.
Menurut Britannica, puasa untuk tujuan medis mulai dilakukan setidaknya sejak abad ke-5 SM, ketika dokter Yunani kuno, Hipocrates menyarankan pasiennya dengan gejala penyakit tertentu untuk tidak makan maupun minum.
Dokter pada zaman itu mengakui adanya insting puasa, ketika pasien degan penyakit tertentu kehilangan nafsu makan. Para dokter meyakini makan dalam kondisi seperti itu juga tidak ada gunanya, karena itu puasa dianggap bagian alami dari proses pemulihan.
Tidak hanya Hipokrates, tapi para filsuf termasyhur Yunani kuno seperti Plato, Socrates, dan Aristoteles juga mengakui manfaat puasa.
"Puasa adalah obat terbaik, ada dokter di dalamnya," kata salah satu dari tiga bapak kedokteran Barat, Paracelsus, dikutip dari laman Nysteia.
Menurut Britannica, bagi masyarakat dari peradaban kuno, puasa menjadi ritual untuk mempersiapkan diri, khususnya bagi para pendeta, untuk bertemu dewa-dewi. Dalam agama misterius Helenistik, dewa dianggap akan menurunkan wahyu melalui mimpi dan terlihat hanya setelah seseorang melakukan puasa.
Puasa, bagi orang-orang pra Kolombia di Peru, menjadi salah satu syarat penebusan dosa setelah seseorang menyampaikan pengakuan dosa di hadapan pendeta.
Dalam agama beberapa suku penduduk asli Amerika, puasa dilakukan sebelum dan selama penerawangan.
Bagi Evenk atau paranormal di Siberia, penerawangan mereka berhasil seringkali setelah muncul penyakit yang tidak dapat dijelaskan. Namun, setelah penerangan awal, mereka berpuasa dan melatih diri mereka sendiri untuk penerawangan selanjutnya dan untuk mengendalikan roh.
Secara historis, masyarakat pendeta di antara suku Indian Pueblo di Amerika Barat Daya berpuasa selama retret sebelum upacara besar yang berhubungan dengan perubahan musim.
Dalam Jainisme, berpuasa menurut aturan tertentu yang ditetapkan dan mempraktikkan jenis meditasi tertentu menyebabkan kesurupan yang memungkinkan individu memisahkan diri dari dunia dan mencapai keadaan transenden.
Beberapa biksu Buddha dari aliran Theravada berpuasa sebagai bagian dari praktik meditasi mereka. Di India, sadhus Hindu (orang suci) dikagumi karena sering berpuasa dengan beragam alasan.
Advertisement
Islam, Yahudi, dan Kristen mempraktekkan puasa dalam periode tertentu. Umat Islam berpuasa selama Ramadan dan puasa-puasa sunnah lainnya yang disarankan dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu.
Orang Yahudi melakukan puasa pada hari-hari tertentu seperti Yom Kippur (hari penebusan dosa). Umat Kristen, khususnya Katolik Roma dan Ortodoks Timur melakukan puasa selama 40 hari saat Lent (periode pertobatan musim semi sebelum Paskah, dan selama Adven, periode pertobatan sebelum Natal).
Di antara umat Katolik Roma, puasa wajib hanya pada Rabu Abu dan Jumat Agung selama Prapaskah. Gereja-gereja Protestan umumnya menyerahkan keputusan untuk berpuasa kepada masing-masing anggota gereja.
Hanya agama Zoroastrianisme yang melarang puasa. Menurut agama ini, asketisme semacam itu tidak akan membantu memperkuat umat beriman dalam perjuangan mereka melawan kejahatan.
Puasa tidak hanya bertujuan untuk ibadah dan kesehatan, tapi untuk protes atau menunjukkan solidaritas terkait isu tertentu.
Contoh klasik puasa sebagai bentuk protes ini yaitu aksi yang dilakukan Mahatma Gandhi.
Pada awal abad ke-20, Gandhi melakukan puasa di penjara untuk menebus kekerasan yang berlebihan dari para pengikutnya yang tidak mempraktikkan ajaran satyagraha (tanpa kekerasan) melawan pemerintahan Inggris di India.
Kemudian Gandhi juga sering berpuasa untuk mengejar tujuan yang sama, termasuk penghapusan ketidakadilan pemerintah pada kaum tak tersentuh.
Puasa sering dipraktikkan untuk memprotes perang dan apa yang dianggap sebagai kejahatan sosial dan ketidakadilan, seperti yang dilakukan komedian kulit hitam Amerika, Dick Gregory dari tahun 1960-an sebagai protes terhadap pelanggaran hak-hak sipil orang Indian Amerika dan terhadap aktivitas militer AS di Asia Tenggara.
Pada tahun 1981, 10 nasionalis Irlandia meninggal di penjara Belfast selama mogok makan, yang dilakukan untuk mendesak pengakuan agar mereka diakui sebagai tahanan politik.
[pan]
Baca juga:
Pria di India Ngaku Jadi Pejabat Tinggi, Dikawal Paramiliter & Naik Mobil Anti Peluru
Sejarah Aneh Bom Molotov, Senjata Andalan Demonstran Lawan Aparat
Sejarah Kentut Sudah Ada Sejak Hampir 4000 Tahun Lalu, Ini Kisahnya
Pepatah Bilang Nasi Sudah Jadi Bubur, Tapi Kata Sains Justru Sebaliknya
Yang Mana Lebih Dulu Ada: Roti atau Nasi?
Ilmuwan Ungkap Alasan Mengapa Orang Indonesia Pendek-Pendek
Advertisement
Situs Arkeologi Berusia 700.000 Tahun Ditemukan di Yunani, Berisi Banyak Benda Purba
Sekitar 2 Jam yang laluAhli Takjub Temukan Batuan Misterius, yang Mustahil Ada di Pulau Vulkanik
Sekitar 3 Jam yang laluPatung Dewa Tertua Yunani Ditemukan di Gereja Bersejarah Turki, Tim Selidiki Asalnya
Sekitar 4 Jam yang laluBunker Ini Saksi Bisu Kekejaman Jepang, Tempat Eksperimen Mengerikan terhadap Manusia
Sekitar 5 Jam yang laluSepatu Berusia 5.500 Tahun Ditemukan dalam Gua dengan Kondisi Hampir Utuh
Sekitar 7 Jam yang laluArab Saudi Penjarakan Seorang Perempuan Selama 30 Tahun karena Kritik Pemerintah
Sekitar 8 Jam yang laluJoe Biden Jatuh Tersandung Usai Pidato, Begini Kronologinya
Sekitar 9 Jam yang laluPutra Mahkota Yordania Pangeran Al Hussein Resmi Menikah dengan Arsitek Asal Saudi
Sekitar 10 Jam yang laluABG 16 Tahun Diperkosa 11 Orang, Polri: Harus Ditangani Sampai Tuntas
Sekitar 1 Jam yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 13 Jam yang laluVIDEO: Kronologi Polisi Tangkap Teroris KKB Papua Penembak Brimob
Sekitar 1 Hari yang laluMinim Bukti, Polisi Pelaku Persetubuhan Anak di Parimo Sulteng Belum Jadi Tersangka
Sekitar 1 Hari yang laluBegini Pesan Menohok Jenderal Bintang Dua ke Bintara Polisi Baru
Sekitar 1 Hari yang laluDuga Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Kasus Tewasnya Bripka AS Ditarik ke Bareskrim
Sekitar 2 Hari yang laluKorban Penipuan Tiket Konser Coldplay Bertambah, Polda Metro Buru Pelaku
Sekitar 2 Hari yang laluLong Weekend, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor
Sekitar 2 Hari yang laluViral Ibu Hamil 3 Bulan Ngidam Naik Motor Patroli Polisi
Sekitar 2 Hari yang laluInnalillahi Wainnailaihi Rojiun, Jenderal Polri Eks Ajudan Wapres Ma'ruf Amin Berduka
Sekitar 2 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 13 Jam yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 13 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 3 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 4 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluBanding Ditolak PT DKI Jakarta, Agus Nurpatria Tetap Divonis Dua Tahun Penjara
Sekitar 3 Minggu yang laluGagah dan Tegap, Potret Tribrata Anak Ferdy Sambo Lulus Sekolah Taruna Nusantara
Sekitar 3 Minggu yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 13 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 1 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 3 Hari yang laluSkuad Persib Dijadwalkan Jalani Tes Medis Sebelum Arungi Liga 1 2023 / 2024
Sekitar 45 Menit yang laluLiga 1: Berkandang Sementara di Stadion Dipta, Arema FC Harap Ada Dukungan Suporter
Sekitar 4 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami