Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Australia marah lembaga PBB sebut daging sapi bisa picu kanker

Australia marah lembaga PBB sebut daging sapi bisa picu kanker Ilustrasi sosis daging sapi, produk unggulan Australia. ©Shutterstock.com/studiogi

Merdeka.com - Australia menyerang Laporan Badan Penelitian Kanker Organisasi Kesehatan Dunia (IARC) yang terbit kemarin, karena menyebut daging sapi dan ham berpeluang memicu tumbuhnya sel kanker. Australia berkepentingan dengan isu tersebut, sebagai salah satu eksportir daging terbesar di dunia.

Menteri Pertanian Australia, Barnaby Joyce, tidak bisa menyembunyikan kekesalannya saat dimintai komentar mengenai laporan 800 halaman tersebut. Dia mengatakan IARC sama saja mencitrakan daging sapi setara rokok, komoditas kontroversial olahan tembakau, yang lebih dulu disebut memicu kanker.

"Tidak sepatutnya daging disamakan dengan rokok, ini semua jelas omong kosong," ujarnya seperti dilansir Kantor Berita AFP, Selasa (27/10).

IARC, lembaga di bawah naungan PBB ini, dalam laporannya menyatakan ada kaitan positif antara munculnya sel karsinogen akibat konsumsi berlebihan daging sapi maupun olahannya, seperti sosis atau hot dog. Jenis sel jahat yang bisa menyerang manusia dari konsumsi daging merah terutama kanker usus.

Joyce mengatakan kesimpulan dalam laporan itu terburu-buru. "Saya pikir seseorang tidak mungkin langsung mati akibat kanker usus setelah makan sosis."

Asosiasi Industri Daging Australia segera membuat laporan tandingan. Disebutkan bahwa daging sapi menyediakan zat besi, vitamin B12, dan Omega 3 yang sangat dibutuhkan tubuh.

Adapun data-data lembaga independen lainnya menunjukkan situasi kurang mendukung untuk klaim Australia. Sebagai konsumen daging terbesar dunia, warga Negeri Kanguru sekarang sekarang berada dalam posisi delapan paling berisiko terserang kanker secara global.

Badan Kanker Australia turut mengakui bahwa satu dari enam kasus kanker usus di negara mereka berkaitan dengan konsumsi daging merah berlebihan.

Bukan cuma produsen daging Australia yang marah mendengar laporan IARC. Asosiasi Pedagang Daging Amerika Utara (NAMI) menyatakan laporan ini diakali.

"Ada agenda tertentu menyebut daging bisa memicu kanker," kata Wakil Presiden NAMI, Betsy Booren.

NAMI mencontohkan tingkat harapan hidup penduduk Prancis, Italia, dan Spanyol, yang banyak mengonsumsi daging, sangat tinggi dengan risiko serangan kanker sedang.

(mdk/ard)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gembong PKI Kebal Peluru Tak Mempan Ditembak, Ternyata Jimatnya Ditaruh di Sini

Gembong PKI Kebal Peluru Tak Mempan Ditembak, Ternyata Jimatnya Ditaruh di Sini

Seorang perwira militer Australia kaget setengah mati lihat seorang tahanan PKI berkali-kali ditembak tak mempan oleh TNI.

Baca Selengkapnya icon-hand
Polisi Gerebek Lapak Bedeng untuk Konsumsi Sabu di Palmerah, Biaya Sewa Rp10 Ribu

Polisi Gerebek Lapak Bedeng untuk Konsumsi Sabu di Palmerah, Biaya Sewa Rp10 Ribu

Ketujuh pelaku mengaku lokasi bedeng itu merupakan lahan sewaan yang kerap kali digunakan untuk mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya icon-hand
Potret Tempat Tinggal Nagita Slavina saat Kuliah di Australia, Rumahnya Luas & Selalu Banyak Makanan

Potret Tempat Tinggal Nagita Slavina saat Kuliah di Australia, Rumahnya Luas & Selalu Banyak Makanan

Kabar menarik, Nagita ternyata pernah menimba ilmu di Australia. Intip huniannya selama di sana yuk!

Baca Selengkapnya icon-hand
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sambil Ngopi Khas Hambalang, Prabowo dan Menhan Australia Bahas Kerja Sama Pertahanan

Sambil Ngopi Khas Hambalang, Prabowo dan Menhan Australia Bahas Kerja Sama Pertahanan

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Menhan Australia Richard Marles MP di Hambalang

Baca Selengkapnya icon-hand
Sepatu Bocah dari Kulit Ini Masih Utuh Walaupun Usianya 2.000 Tahun, Ilmuwan Ungkap Rahasianya

Sepatu Bocah dari Kulit Ini Masih Utuh Walaupun Usianya 2.000 Tahun, Ilmuwan Ungkap Rahasianya

Sepatu bocah ini ditemukan di tambang garam kuno Zaman Besi di Austria.

Baca Selengkapnya icon-hand
Wow! Sosok Kepala Desa Pamer Uang Pecahan Rp100 ribu Sebanyak 5 Kardus Ucap Terima Kasih ke Pemberi, Ternyata untuk Ini

Wow! Sosok Kepala Desa Pamer Uang Pecahan Rp100 ribu Sebanyak 5 Kardus Ucap Terima Kasih ke Pemberi, Ternyata untuk Ini

Sosok Kepala Desa viral menjadi sorotan karena memamerkan bergepok-gepok uang berjumlah lima kardus. Berikut ulasannya.

Baca Selengkapnya icon-hand
Kekeringan di Puncak Papua Dipengaruhi Musim Dingin Australia, Kok Bisa?

Kekeringan di Puncak Papua Dipengaruhi Musim Dingin Australia, Kok Bisa?

Kekeringan di Puncak Papua Dipengaruhi Musim Dingin Australia, Begini Analisisnya

Baca Selengkapnya icon-hand