Australia akan Beli 300.000 Pil Obat Covid-19 Buatan Merck
Merdeka.com - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison menyampaikan pada Selasa, pihaknya akan membeli 300.000 obat anti virus buatan Merck. Pengumuman ini disampaikan ketika negara bagian Victoria mencatat kasus harian Covid tertinggi dari kasus yang tercatat di negara bagian manapun sejak pandemi dimulai.
Molnupiravir, yang akan menjadi obat oral Covid pertama jika disetujui regulator, bisa mengurangi setengah risiko penyakit parah atau rawat inap akibat Covid, menurut para ahli.
“Obat ini berarti kita akan bisa hidup dengan virus,” jelas PM Morrison kepada Nine News, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (6/10).
Australia bertujuan untuk membuka kembali perbatasannya bulan depan untuk warga yang divaksinasi penuh dan juga penduduk permanen.
Untuk pasien dewasa harus meminum satu butir Molnupiravir sebanyak dua kali sehari, selama lima hari. Obat ini tidak memerlukan ruang penyimpanan berpendingin.
“Pil oral jelas merupakan cara yang lebih mudah untuk membantu orang,” kata Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt kepada wartawan.
“Ini akan tersedia berdasarkan kebutuhan di seluruh negeri.”
Obat ini diharapkan akan tersedia di Australia pada awal tahun depan jika disetujui oleh regulator obat negara tersebut.
Merck berharap akan memproduksi 10 juta pil tersebut akhir tahun 2021.
Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan Malaysia juga telah menyampaikan mereka sedang membahas kemungkinan membeli pil tersebut, sementara Filipina sedang melakukan uji coba pil tersebut.
Sejumlah kota terbesar di Australia telah berada di bawah lockdown selama beberapa minggu ketika pemerintah berusaha mengendalikan wabah yang disebabkan varian Delta, dan mendorong tingkat vaksinasi. Sampai Selasa pagi, angka vaksinasi nasional dosis pertama untuk populasi dewasa lebih dari 80 persen.
Total 1.763 kasus baru dilaporkan di Victoria, naik dari 1.488 pada Sabtu. Negara bagian Victoria akan membuka perbatasannya ketika tingkat vaksinasi penuh di kalangan populasi dewasa mencapai 70 persen, dari 53 persen saat ini. Pembukaan kembali ini diperkirakan terlaksana sekitar akhir bulan ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDaftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaMenkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTerobosan Mengejutkan Dunia Medis, Obat China Ampuh Sembuhkan Kanker Paru-Paru
Terobosan Baru Dunia Medis, Obat China Ampuh Sembuhkan Kanker Paru-Paru
Baca Selengkapnya