Viral di Medsos Sebut Udara Kotor di Jakarta karena Chemtrail, Cek Fakta Sebenarnya

Merdeka.com - Beredar unggahan di media sosial Instagram yang menyatakan udara di Jakarta menjadi kotor lantaran efek dari chemtrail.
Dalam unggahan itu juga disebutkan, tanggal 19 Mei pukul 2-3 dini hari menjadi puncak udara kotor di Jakarta. Penyebabnya karena chemtrail.
"Pada jam 2-3pagi tgl 19 Mei, puncak udara kotor di Jakarta, AQI di angka 211 dan PM 2,5 di angka 161. Nanti kalau banyak orang sakit jangan bilang covid ya. Dan jangan bilang ini polusi kendaraan ga masuk akal jam 2 pagi. Baca efek AQI dan PM2,5 di angka segita," keterangan yang ditulis di video.
Sedangkan unggahan tersebut disertakan narasi:"Nikmatin dehhh...Ini akbt CHEMTRAILTp dibilang contrailKonspirasi."

Penelusuran
Melansir dari Jala Hoaks, mengacu kepada laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diketahui bahwa menurunnya kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan kombinasi antara sumber emisi dari kontributor polusi udara. Selain itu karena faktor meteorologi yang kondusif menyebabkan terakumulasinya konsentrasi Particulate Matter (PM)2,5.
PM2,5 merupakan partikel polutan berukuran 2,5 mikron/mikrometer yang dapat masuk ke paru-paru dan aliran darah, serta dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius. Dampak terparah adalah pada paru-paru dan jantung.
Data BMKG pada website bmkg.go.id menunjukkan bahwa konsentrasi PM2,5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang berasal dari sumber lokal, seperti moda transportasi dan pemukiman, maupun sumber regional dari kawasan industri yang dekat dengan Jakarta.
Sebab lain adalah stagnasi pergerakan udara yang terakumulasi satu wilayah dan tidak beranjak. Faktor penyebab lain di antaranya pergerakan polutan akibat pola angin, kadar uap air di udara, dan kelembaban udara.
Selain itu, mengacu kepada laman forestdigest.com, di Jakarta PM2,5 7.852 ton/67,04% bersumber dari emisi kendaraan bermotor. BC atau karbon hitam sebesar 6.006 ton/85,48%, dan NMVOC sebesar 201.871 ton/ 98.4% bersumber dari emisi kendaraan bermotor.
Dikutip dari Tempo.co, chemtrails merupakan gabungan dari kata chemistry (kimia) dan trails (jejak) zat kimia berbahaya melalui asap pesawat terbang.
Kesimpulan
Klaim kualitas udara di Jakarta buruk akibat chemtrail adalah tidak benar alias hoaks. BMKG menjelaskan turunnya kualitas udara di Jakarta disebabkan karena sumber emisi dari kontributor polusi udara.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensihttps://jalahoaks.jakarta.go.id/detail/HOAKS-Udara-Kotor-di-Jakarta-Diakibatkan-oleh-Chemtrailhttps://www.bmkg.go.id/berita/?p=perkembangan-terakhir-kondisi-kualitas-udara-di-wilayah-jakarta-dan-sekitarnya&lang=ID&tag=jabodetabekhttps://cekfakta.tempo.co/fakta/2283/keliru-klaim-kualitas-udara-jakarta-buruk-akibat-chemtrail (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya