Tepis hoaks, BMKG tegaskan isu kembalinya siklon tropis Cempaka tidak benar
Merdeka.com - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menegaskan, tidak benar siklon tropis Cempaka kembali menyambangi Indonesia, apalagi mengarah ke wilayah Jawa.
Menurut Dwikorita, tidak akan ada nama siklon yang sama terulang kembali. Dia pun menyatakan isu itu tidak benar atau hoaks.
"Nama siklon tidak akan terulang lagi. Katanya siklon cempaka bakal datang ke Jawa, Kami sudah keluarkan rilis yang membantah datangnya siklon tropis cempaka," ucap Dwikorita dalam konferensi pers di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (29/4).
Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut menyebutkan, untuk saat ini, yang benar adalah siklon tropis Flamboyan, namun itu juga telah menjauh dari wilayah Indonesia.
"Yang bener siklon tropis flamboyan, dan menjauh dari Indonesia," ujar Dwikorita.
Dia justru menyampaikan imbauannya kepada masyarakat agar mewaspadai potensi puting beliung ataupun hujan, kilat dan petir sebagai dampak dari fenomena alam saat ini.
"Kita harus waspadai puting beliung yang lokal yang radiusnya lebih kecil (dari siklon tropis)," katanya.
Untuk diketahui, pada November tahun 2017 lalu sempat terjadi siklon tropis Cempaka di wilayah selatan Pulau Jawa. Adanya siklon tersebut menyebabkan hujan lebat dan angin kencang yang dapat memicu terjadinya banjir, genangan, longsor, pohon tumbang dan jalan licin dan jalan rusak.
Untuk saat ini, wilayah Indonesia baru saja disambangi oleh siklon tropis Flamboyan. Siklon yang datang ke Indonesia pada kemarin, Sabtu (28/4) pada pukul 19.00 WIB tersebut dinyatakan oleh BMKG telah mengarah ke bagian barat ke luar dari wilayah Indonesia, pada hari ini.
Meskipun telah menjauh, BMKG tetap memantau dan mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak yang ditimbulkannya, yakni peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah di perairan Indonesia yang dirincikan sebagai berikut:
Gelombang laut dengan ketinggian 1,25 - 2,5 meter di Perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan dan Perairan Enggano.
Gelombang laut dengan tinggi 2,5 - 4,0 meter di wilayah Perairan selatan Jawa, samudera Hindia, barat Lampung hingga selatan Jawa.
Reporter: Yunizafira Putri Arifin Widjaja
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil kuasai markas KKB hingga temukan barang berbahaya. Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaMK diklaim telah memutuskan hasil sidang sengketa Pilpres 2024 dengan melakukan Pemilu ulang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wilayah Sumedang sebelumnya mengalami gempabumi sebanyak dua kali. Yaitu tanggal 14 Agustus 1955 dan 19 Desember 1972.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaJelang hari pencoblosan Pemilu 2024, TNI AD menyiapkan sejumlah rangkaian antisipasi pengamanan
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnya