Ketika Panglima TNI Laksamana Yudo jadi Korban Hoaks Disebut Dukung Anies

Merdeka.com - Jelang pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024 berita bohong atau hoaks banyak bertebaran di media sosial. Salah satu yang menjadi korban hoaks adalah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, yang diklaim mendukung Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024.
Dalam video yang beredar menyebut bahwa Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024. Thumbnail video terlihat Panglima TNI bersama Anies Baswedan sedang berfoto bersama dengan para prajurit TNI.
Mabes TNI memastikan video yang menarasikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit deklarasi dukung Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 adalah hoaks.
"Berita viral yang dimuat MI berdurasi delapan menit dan dua detik dengan judul “di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024” adalah HOAKS," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus, Aidil dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/5).
Video berdurasi 8 menit 2 detik hanya menggabungkan video Panglima TNI, kegiatan prajurit TNI dan kegiatan olahraga Anies Baswedan.
"Perlu diketahui bahwa kegiatan olahraga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video youtube itu," bebernya.
Dari hasil penyelidikannya dan pengamanan video tersebut dengan seolah-olah membuat narasi hoaks yang mengaitkan Panglima TNI mendukung Anies. Faktanya, itu bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor.
"Itulah narasi yang seakan-akan dibacakan oleh seorang prajurit TNI AD berpangkat Kolonel yang memakai masker sehingga tidak terlihat gerak mulutnya. Padahal bukan prajurit itu yang mengucapkannya, namun kalau kita tidak jeli seakan-akan perwira TNI itulah yang mengucapkannya," kata Aidil.
Penyebar Hoaks Dilaporkan ke Polisi
Akun channel youtube Menara Istana yang sebarkan video hoaks Panglima TNI Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Laporan tersebut dibuat oleh kelompok Advokat Merdeka Pembela Rakyat (Ampera) pada Senin (22/5/2023), dan teregistrasi nomor LP/B/2803/V/2023/ SPKT/PoldaMetroJaya. Atas pihak pelapor adalah Hartono anggota (kelompok) Ampera.
"Namanya (akun youtube yang dilaporkan) Menara Istana, akun YouTube. Kita belum tahu (Pemiliknya)," kata Ketua Kelompok Ampera, Muhammad Mualimin kepada wartawan, ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/5).
Berbekal sejumlah bukti video hoaks yang disebarkan akun tersebut, Mualimin turut menjerat pemilik akun YouTube Menara Istana yang belum diketahui identitasnya dengan Pasal 14 dan 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Hukum Pidana.
Adapun, kata Mualimin, tujuan pihaknya melaporkan video hoaks tersebut. Karena merasa kasus ini merupakan pidana umum murni dengan dugaan penyebarnya adalah masyarakat sipil sehingga yang menangani adalah pihak kepolisian.
"Iya. Ini diniatkan supaya biarkanlah ini diproses oleh kepolisian karena ini kan pidana murni. Ini bukan kapal selam negara asing yang masuk ke Indonesia sehingga TNI yang turun tangan. Bukan begitu," kata dia.
Pelaku Diduga Warga Sipil
TNI mendeteksi keberadaan pelaku penyebar video hoaks Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024.
"Area kemarin sudah terdeteksi," kata Kapuspen TNI Laksma Julius Widjojono saat dikonfirmasi, Rabu (24/5).
Kendati demikian, TNI memerlukan pendalaman untuk menelusuri pelaku. Karena, sejauh ini diduga pelaku penyebar atau pembuat video hoaks video tersebut berasal dari warga sipil.
"Mohon waktu pendalaman. (Pelaku diduga) dari Sipil," ujar Julius.
Setelah terdeteksi, kini TNI meminta klarifikasi pelaku yang berasal dari warga sipil itu. Dijadwalkan pelaku diperiksa pekan depan.
"Rencana minggu depan kami panggil untuk klarifikasi," ujar Julius.
Meski belum bisa menjelaskan secara detail identitas dari terduga pelaku. Namun, didapat fakta baru bila pelaku sempat menggunakan nomor ponsel dengan data palsu dan saat ini sudah tidak aktif.
"Betul ponsel atas nama orang lain (palsu) dan sudah tidak aktif," sebut Julius.
Bila proses klarifikasi sudah dilakukan. TNI selanjutnya akan menyerahkan pelaku ke pihak kepolisian dalam rangka proses pidana atas penyebaran video hoaks.
"Jika sudah fiks pelaku akan diserahkan ke kepolisian. Agar ada efek jera," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Anies: Pemimpin Bukan Sekadar Membangun, Tapi Menjaga Persatuan di Masyarakat
Anies Baswedan mengatakan menjadi pemimpin bukan sekadar menjalankan tugas administrasi dan pembangunan.
Baca Selengkapnya


Dampingi Anies Kampanye di Medan, Edy Rahmayadi: Pasti Ada Mata-Mata Dikirim ke Sini
Edy Rahmayadi menuduh ada mata-mata di tengah pertemuan terbatas Calon Presiden Anies Baswedan dengan pendukungnya.
Baca Selengkapnya


Polemik Debat Capres-Cawapres, Timnas AMIN: KPU Harusnya Tak Buka Ruang Ubah Format di Luar UU
Juru Bicara Timnas AMIN Said Didu menilai seharusnya KPU memiliki ketegasan bahwa format capres-cawapres
Baca Selengkapnya


Wamenkumham Eddy Hiariej Tersangka Suap dan Gratifikasi Diperiksa KPK Senin Besok
KPK menjadwalkan pemeriksaan Wamenkumham Eddy Hiariej, Senin 4 Desember 2023 besok.
Baca Selengkapnya


Nasihat Rhoma Irama Untuk Grup Band VOB, Bikin Merinding 'Awas Jangan Tinggalkan Salat'
Raja dangdut, Rhoma Irama mengundang band VOB ke podcast-nya. Di sana, mereka berbincang mengenai banyak hal.
Baca Selengkapnya

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya

Anies Ingatkan ASN: Bila Terima Perintah untuk Tidak Netral, Bilang ke Atasan Saya Disumpah
Anies Baswedan meminta kepada aparat sipil negara (ASN) berani melawan atasannya apabila menerima perintah untuk tidak netral
Baca Selengkapnya

Anies: Pemimpin Bukan Sekadar Membangun, Tapi Menjaga Persatuan di Masyarakat
Anies Baswedan mengatakan menjadi pemimpin bukan sekadar menjalankan tugas administrasi dan pembangunan.
Baca Selengkapnya

Dampingi Anies Kampanye di Medan, Edy Rahmayadi: Pasti Ada Mata-Mata Dikirim ke Sini
Edy Rahmayadi menuduh ada mata-mata di tengah pertemuan terbatas Calon Presiden Anies Baswedan dengan pendukungnya.
Baca Selengkapnya

Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden
Petani Masih Susah, Anies Baswedan Janji Berantas Mafia Pangan Jika Jadi Presiden
Baca Selengkapnya

Anies Baswedan: Lebih Baik Balihonya Sedikit tapi Gagasannya Banyak
Anies mengatakan, lebih baik baliho sedikit tetapi gagasannya banyak.
Baca Selengkapnya

VIDEO: Anies Ingin Dinner Bareng Tiga Tokoh: Pertama Nabi Muhammad
Pertama Anies ingin makan malam bersama, Nabi Muhammad SAW, lalu dengan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.
Baca Selengkapnya