Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Es di Antartika Mencari 20 Kali Lebih Cepat dari yang Diduga? Simak Penjelasannya

Es di Antartika Mencari 20 Kali Lebih Cepat dari yang Diduga? Simak Penjelasannya Aksi ski salju di Antartika. ©Daily Mail

Merdeka.com - Lapisan es di Antartika bisa mencair lebih cepat dari yang ilmuwan perkirakan sebelumnya. Sebuah studi yang diterbitkan jurnal Nature pada 5 April menjelaskan, sebagian lapisan es Eurasia menyusut hingga 2.000 kaki (609,6 meter) per hari. Penyusutan tersebut 20 kali lebih cepat dibandingkan penelitian sebelumnya.

Pada jurnal tersebut juga dijelas, 6,4 triliun ton es di Greenland dan Antartika telah menyusut selama tiga dekade terakhir. Penyusutan kedua lapisan es tersebut telah menyebabkan lebih dari sepertiga kenaikan permukaan laut total.

Penelitian dilakukan tim peneliti internasional menggunakan citra resolusi tinggi dari dasar laut untuk melihat bagaimana lapisan es berubah. Mereka memetakan lebih dari 7.600 bentang alam skala kecil yang disebut "corrugation ridges" di dasar laut sekitar lapisan es berdiri.

Bentang alam tersebut menunjukkan mekanisme di balik penyusutan es dengan cepat. Studi tersebut menemukan, bekas lapisan es menyusut di titik paling datar dari lapisannya.

Mencairnya lapisan es ini dapat menjadi peringatan bagi kita, jika pemanasan global benar-benar terjadi di dunia ini.

Dilansir dari merdeka.com, sebenarnya ada cara mengurangi pemanasan global yaitu, menerapkan pola hidup sehat, menerapkan reuse, reduce, recycle, memperbanyak tanaman, dan mengajak orang lain untuk peduli lingkungan.

Referensi:https://www.popsci.com/environment/antarctic-ice-sheet-melt-faster/https://www.merdeka.com/trending/cara-mengurangi-global-warming-dalam-kehidupan-sehari-hari-ketahui-penyebabnya-kln.html

Reporter Magang: Azizah Paramayu

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter
Arkeolog Temukan Sedotan Tertua di Dunia Berusia 5.500 Tahun, Panjangnya Hampir 1 Meter

Studi terbaru menemukan, tabung ramping yang terbuat dari emas dan perak yang diciptakan pada Zaman Perunggu menjadi sedotan minuman tertua di dunia.

Baca Selengkapnya
Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam
Dua Kerangka Sepasang Kekasih Berusia 5.800 Tahun Ini Saling Berpelukan, Diduga Mati Dirajam

Kerangka ini ditemukan di salah satu situs pemakaman Neolitiakum terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya
Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Wilayah Indonesia, Ini Dampaknya
Siklon Tropis Anggrek Terdeteksi di Wilayah Indonesia, Ini Dampaknya

Berdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia

Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.

Baca Selengkapnya
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Sejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955

Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.

Baca Selengkapnya
"Kapsul Waktu" Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di Lahan Gambut, Isinya Bikin Melongoya Bikin Melongo

Temuan ini berasal dari Zaman Neolitikum dan Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya
8 Pendakian Gunung Paling Berbahaya di Eropa, Pemula Jangan Nekat
8 Pendakian Gunung Paling Berbahaya di Eropa, Pemula Jangan Nekat

Mereka yang gemar tantangan akan sangat menikmati pendakian-pendakian gunung ini di Eropa.

Baca Selengkapnya
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini
Indonesia Terancam Jadi Negara Pengimpor Net Migas Jika Tak Lakukan Ini

Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.

Baca Selengkapnya
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog
Kapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Bulog

Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.

Baca Selengkapnya