CEK FAKTA: Tidak Benar Vaksin Mengandung Aluminium Bisa Merusak Otak
Merdeka.com - Vaksin berbahaya bagi manusia karena mengandung alumunium yang bisa merusak otak beredar di media sosial Facebook.
Berikut narasinya:
"Bahayanya vaksin dgn kandungan virus yang dibantu alumunium langsung menuju otak (buku teks kedokteran mengakui hal ini.)"
©Liputan6.comPenelusuran
Dilansir dari Liputan6.com, menurut Associate Professor dan Peneliti Kimia Farmasi Universiti Putra Malaysia Bimo A. Tejo PhD, virus yang menyerang otak memang ada, namun bukan karena vaksin atau kandungan aluminium. Semua vaksin yang sudah mendapat izin edar berarti sudah lolos uji klinis.
"Kandungan garam aluminium dalam vaksin kecil sekali. Tidak ada bukti juga vaksin yang mengandung aluminium bisa menyerang otak," kata Prof Bimo saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (26/11/2020).
"Selain itu vaksin yang akan beredar juga harus mendapat izin dari badan pom masing-masing negara dan biasanya yang menjadi rujukan untuk mendapat izin edar adalah FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan) AS karena di sana persyaratannya sangat ketat. Jadi semua vaksin aman, bahkan kandungannya bisa kita lihat dengan jelas di website CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS)."
Dalam website CDC dijelaskan bahwa aluminium merupakan salah satu bahan Ajuvan. Ajuvan sendiri adalah bahan yang digunakan dalam beberapa vaksin yang membantu menciptakan respons kekebalan yang lebih kuat pada orang yang menerima vaksin.
Garam aluminium, seperti aluminium hidroksida, aluminium fosfat, dan aluminium kalium sulfat telah digunakan dengan aman dalam vaksin selama lebih dari 70 tahun. Garam aluminium awalnya digunakan pada tahun 1930-an, 1940-an, dan 1950-an dengan vaksin difteri dan tetanus setelah ditemukan bahwa garam aluminium memperkuat respons kekebalan tubuh terhadap vaksin ini.
Beberapa vaksin lain yang menggunakan aluminium sebagai Ajuvan adalah vaksin Antrax, vaksin Hepatitis A, Hepatitis B dan vaksin Difteri.
Dilansir dari Fullfact.org dalam artikel "No evidence aluminium in vaccines causes Alzheimer's disease" yang tayang 11 November 2020 disebutkan penggunaan aluminium di vaksin pada manusia relatif kecil yakni sekitar 0,2 sampai 0,8 miligram).
Sebagai perbandingan manusia dewasa biasanya mengonsumsi aluminium tujuh hingga sembilan miligram setiap harinya. Aluminium sendiri terkandung dalam beberapa makanan dan minuman termasuk buah, sayuran, tepung, produk susu, bir hingga wine.
Kesimpulan
Vaksin mengandung alumunium bisa merusak otak adalah tidak benar. Ada Beberapa vaksin yang menggunakan aluminium, namun penggunaan aluminium di vaksin pada manusia relatif kecil yakni sekitar 0,2 sampai 0,8 miligram.
Jangan percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kematian secara alami lebih sering dijumpai dan dialami oleh manusia. Yuk, simak penjelasan lengkap tentang kematian alami yang seharusnya dialami oleh manusia!
Baca SelengkapnyaTidak semua bahan alami cocok untuk kulit sensitif.
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Walau memiliki rasa yang lezat, konsumsi garam berlebih bisa jadi biang keladi munculnya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca SelengkapnyaKominfo luruskan isu bromat pada Le Minerale yang menegaskan produk aman dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaSusah menaikkan berat badan adalah problem yang cukup serius bagi sebagian orang. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaSebelum beras dimasak, apakah lebih baik langsung memasaknya atau mencucinya terlebih dahulu?
Baca Selengkapnya