CEK FAKTA: Tidak Benar Vaksin Covid-19 Berimbas Keguguran
Merdeka.com - Informasi ibu hamil bisa keguguran karena mendapat vaksin Covid-19 beredar di media sosial. Informasi itu bersumber dari artikel berjudul "920 Women Lose Their Unborn Babies After Getting Vaccinated".
istimewaDalam artikel tertulis bahwa sejumlah ibu hamil melaporkan keguguran pada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS).
According to the most recent statistics from the Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) in the United States, 395 women have reported losing their unborn child as a result of Covid vaccinations. This may not seem like a lot out of 90,000, but keep in mind that about 1% to 10% of adverse responses are actually reported to the VAERS system, and there is a major backlog due to the large number of adverse responses recorded to the Covid vaccinations.
Berikut terjemahannya:
Menurut data statistik terbaru dari Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) di Amerika Serikat, ada 395 wanita melaporkan mengalami keguguran setelah mendapat vaksin Covid. Mungkin tidak sebanyak 90.000 orang, tetapi perlu diingat bahwa sekitar 1 persen sampai 10 persen dari keluhan sebenarnya sudah dilaporkan ke sistem VAERS, dan ada uang jaminan karena banyaknya jumlah keluhan yang tercatat ke sistem VAERS.
Penelusuran
Dari hasil penelusuran merdeka.com, informasi tersebut adalah hoaks. Dalam artikel Reuters Fact Check berjudul "Fact Check-There is no evidence that COVID-19 vaccines have caused hundreds of miscarriages" pada 17 Juni 2021, dijelaskan bahwa VAERS tidak pernah menerima laporan ibu hamil keguguran karena vaksin Covid-19.
Juru Bicara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan memang ada 548 laporan kepada VAERS tentang wanita yang mengalami keguguran setelah vaksin Covid-19. Sebelumnya ada 2.224 ibu hamil yang menerima vaksin yang sudah melapor pada VAERS.
Juru bicara tersebut menyoroti bahwa laporan kepada VAERS tidak dikonfirmasi sebagai efek samping vaksin. Mereka hanya mencatat insiden yang terjadi setelah penyuntikan. Dia juga merujuk penyebab keguguran seperti pada umumnya.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) menjelaskan bahwa tidak ada keterkaitan antara vaksin Covid-19 dengan kehamilan.
Kemudian dalam situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kepala Ilmuwan WHO, Dr Soumya Swaminathan, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 aman bagi ibu hamil.
"Jadi, obat atau vaksin apa pun yang diberikan selama kehamilan, kami selalu berhati-hati untuk memastikan bahwa, tidak ada potensi masalah keamanan atau efek samping apa pun. Dalam kasus Covid-19, kita tahu bahwa wanita hamil berisiko lebih tinggi terkena Covid-19 parah dan juga berisiko lebih tinggi melahirkan bayi prematur," kata Dr Soumya Swaminathan.
Dalam situs CDC juga dijelaskan bahwa ibu hamil diperbolehkan menerima vaksin Covid-19.
Ibu hamil lebih rentan tertular Covid-19 dibandingkan dengan orang yang tidak hamil. Jika Anda hamil, Anda bisa mendapat vaksin Covid-19. Mendapatkan vaksin COVID-19 selama kehamilan dapat melindungi Anda dari penyakit parah akibat Covid-19.
Kesimpulan
Informasi vaksin Covid-19 menyebabkan keguguran adalah tidak benar. Tidak ada keterkaitan antara vaksin Covid-19 dengan keguguran.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan luka karena cakar kucing. Karena bisa saja, goresan tersebut berkembang menjadi masalah kesehatan serius hingga berujung kematian.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca Selengkapnya