CEK FAKTA: Hoaks Anjuran WHO Untuk Tak Pakai Masker Saat Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Kabar WHO telah mengeluarkan anjuran baru untuk tidak memakai masker di saat pandemi Covid-19 beredar di media sosial.
Salah satunya akun Facebook Kim Moran pada 25 Januari 2021 membagikan tangkapan layar kicauan akun Twitter World Health Organization Western Pacific soal orang sehat tidak perlu masker dengan narasi sebagai berikut:
"If you do not have any respiratory symptoms, such as fever, cough, or runny nose, you do not need to wear a medical mask. When used alone, masks can give you a false feeling of protection and can even be a source of infection when not used correctly."
Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi:
"Jika Anda tidak mengalami gejala gangguan pernapasan, seperti demam, batuk, atau pilek, Anda tidak perlu menggunakan masker. Saat digunakan sendiri, masker dapat memberi Anda perasaan perlindungan yang salah dan bahkan dapat menjadi sumber infeksi jika tidak digunakan dengan benar."
Penelusuran
Untuk membuktikan klaim tersebut, dilansir dari Liputan6.com memeriksa Twitter World Health Organization Western Pacific, @WHOWPRO. Namun, tidak ditemukan kicauan tersebut dalam waktu beberapa hari terakhir.
Kemudian mencoba mencari lebih jauh lagi di postingan akun Twitter itu. Hasilnya, ada sebuah unggahan yang sangat mirip dengan klaim netizen. Namun, kicauan itu sudah sangat lama, yakni pada 26 Maret 2020. Pada saat itu, WHO menyebut tidak ada bukti khusus yang menunjukkan bahwa pemakaian masker di kalangan masyarakat umum yang tidak sakit memiliki manfaat tertentu.
Kemudian, pada 30 Maret 2020, ada siarang langsung di Twitter, WHO dalam konfrensi pers, menyebut penggunaan masker hanya untuk orang yang terinfeksi, pengasuh pasien Covid-19, hingga petugas medis.
WHO pun memperbarui pedoman itu pada Juni 2020. Dalam konfrensi pers pada 5 Juni 2020, WHO meminta semua masyarakat umum memakai masker untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
"Berdasarkan bukti yang berkembang, WHO menyarankan bahwa pemerintah harus mendorong masyarakat umum untuk memakai masker di mana ada transmisi luas dan jarak fisik sulit dilakukan, seperti di transportasi umum, di toko atau di lingkungan terbatas atau ramai lainnya," Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Konfrensi pers terbaru WHO soal masker ada pada 22 Januari 2021. Dalam konfrensi pers itu, WHO terus menyarankan semua orang untuk memakai masker untuk mencegah peyebaran virus Covid-19 dan varian barunya.
"Masker adalah salah satu aspek kontrol. Salah satu aspek dalam mengurangi penyebaran virus ini," kata Dr. Maria Van Kerkhove, kepala teknis Covid-19 WHO.
Kesimpulan
Klaim anjuran WHO untuk tidak pakai masker adalah keliru. Kicauan WHO yang dibagikan netizen merupakan twit lama. WHO terus menyarankan semua orang untuk memakai masker untuk mencegah peyebaran virus Covid-19 dan varian barunya.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaIsu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaDia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya