CEK FAKTA: Hati-Hati WhatsApp Berwarna Merah Muda, Aplikasi Pembobol Data
Merdeka.com - Viral WhatsApp meluncurkan versi baru dengan warna merah muda. Dalam pesan yang beredar untuk mendapatkan WhatsApp versi baru tersebut, pengguna dapat mengunduh aplikasi WhatsApp pink melalui tautan yang disediakan.
Penelusuran
Hasil penelusuran, WhatsApp Pink yang beredar sebagai platform berbahaya. Platform itu dapat mencuri data pengguna setelah dipasang dan memungkinkan peretas atau hacker mendapatkan akses ke ponsel pengguna.
Dilansir dari Tempo, peneliti keamanan siber Rajshekhar Rajaharia mengunggah melalui akun Twitter-nya untuk menginformasikan peredaran WhatsApp Pink. Dia juga menyediakan beberapa tangkapan layar yang menunjukkan bagaimana aplikasi jahat itu meniru antarmuka WhatsApp untuk memangsa pengguna.
"Setelah terinstal, aplikasi WhatsApp palsu mulai mengedarkan pesan berisi tautan untuk mengunduh. Tujuan peretas tampaknya mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin,” ujar Rajaharia seperti dikutip Gadgets NDTV, Senin, 19 April 2021.
WhastApp Pink beredar melalui sebuah pesan yang dikirim ke beberapa pengguna. Pesan itu berisi tautan dan berpura-pura memberikan pengalaman WhatsApp berwarna pink dan menghadirkan fitur-fitur baru.
Namun, alih-alih membawa perubahan apa pun ke instalasi WhatsApp asli, tautan tersebut mengarah ke halaman dengan opsi untuk mengunduh aplikasi WhatsApp Pink yang berbahaya. Aplikasi ini tidak memiliki hubungan apa pun dengan WhatsApp atau dengan Facebook.
Menurut Rajaharia, WhatsApp Pink sebagian besar telah menargetkan polisi dan orang-orang media. "Tautan untuk mengunduh aplikasi awalnya dikirim ke petugas polisi di Delhi dan Rajasthan," kata dia.
Rajaharia mendapat informasi tentang WhatsApp Pink dari inspektur Polisi Delhi Data Ram Yadav, yang melihat peredaran pesannya di salah satu grup polisi di WhatsApp.
Para pelaku jahat yang mengedarkan pesan tentang WhatsApp Pink itu ternyata menggunakan tautan berbeda. Namun demikian, pengguna disarankan untuk tidak membuka tautan seperti itu yang diklaim membawa tampilan atau fitur baru ke WhatsApp.
Dalam pernyataan resminya, aplikasi besutan Facebook itu menganjurkan kepada semua penggunanya agar berhati-hati sebelum menanggapi pesan mencurigakan. "Siapa pun bisa mendapatkan pesan yang tidak biasa atau mencurigakan pada layanan apa pun, termasuk email, dan kapan pun itu terjadi," ujar dia.
WhatsApp juga menyarankan agar orang-orang menggunakan alat yang disediakan dalam aplikasi untuk mengirimi laporan. “Melaporkan kontak atau memblokir kontak.”
Ini bukan pertama kalinya versi WhatsApp palsu beredar. Di masa lalu, pengguna diserang oleh varian WhatsApp Gold yang juga dibuat oleh beberapa peretas untuk mendapatkan data pengguna.
Kesimpulan
WhatsApp Pink beredar adalah aplikasi berbahaya yang dapat mencuri data setelah dipasang dan memungkinkan peretas mendapatkan akses ke ponsel pengguna.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Referensi
https://tekno.tempo.co/read/1454755/whatsapp-pink-beredar-aplikasi-palsu-pembobol-data-ponselhttps://gadgets.ndtv.com/apps/news/whatsapp-pink-fake-app-circulation-virus-malware-2416910
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaMeski penyebabnya sepele, namun wanita ini mendapati kejadian apes ketika handphone-nya terbakar saat ditaruh di atas kulkas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nana Sudjana menyambut rombongan Prabowo dan tim kampanyenya terlihat dari foto yang beredar melalui aplikasi WhatsApp grup.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaPerselingkuhan itu terungkap setelah terlapor mengirim video syurnya dan istri pelapor melalui WhatsApp.
Baca SelengkapnyaPadahal wanita itu mengaku tak pernah melakukan peminjaman di platform tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca Selengkapnya