Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Disinformasi Kabar Nyamuk Buatan untuk Perangi Covid-19

CEK FAKTA: Disinformasi Kabar Nyamuk Buatan untuk Perangi Covid-19 Ilustrasi nyamuk. ©2015 Boldsky.com

Merdeka.com - Informasi adanya nyamuk buatan untuk memerangi Covid-19 beredar di media sosial Facebook. Informasi tersebut berupa gambar ilustrasi seekor nyamuk yang disebut-sebut sebagai nyamuk hasil rekayasa genetika.

disinformasi nyamuk buatan untuk perangi covid 19Kominfo

Penelusuran

Menurut penelusuran merdeka.com, informasi adanya nyamuk hasil rekayasa genetik yang mampu memerangi Covid-19 adalah disinformasi. Dalam artikel kompas.com berjudul "[KLARIFIKASI] Nyamuk Rekayasa Genetika Bukan untuk Lawan Virus Corona" pada 29 Agustus 2020, dijelaskan bahwa ada kekeliruan dari informasi yang menyebutkan nyamuk buatan yang bisa memerangi Covid-19.

Berdasarkan artikel Kompas.com, pejabat di Distrik Pengendalian Nyamuk Florida Keys (FKMCD) pada Selasa (18/8/2020) memberi persetujuan final untuk melepas 750 juta nyamuk hasil modifikasi selama dua tahun.

Pelepasan ratusan juta nyamuk itu akan dilakukan pada 2021 di Florida Keys, beberapa bulan setelah nyamuk yang dimodifikasi disetujui regulator federal.

Nyamuk Aedes aegypti menyebarkan penyakit mematikan bagi manusia seperti demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

Penyebaran penyakit oleh nyamuk Aedes aegypti hanya terjadi saat nyamuk betina menggigit manusia karena mereka membutuhkan darah untuk bertelur.

Karena itu, tim berencana melepaskan nyamuk Aedes aegypti jantan yang sudah dimodifikasi, yang nantinya berkembang biak dengan nyamuk betina.

Nyamuk jantan ini membawa protein yang dapat membunuh anak-anak nyamuk betina sebelum dapat menggigit manusia.Nyamuk jantan yang hanya makan sari bunga atau nektar akan bertahan dengan gen yang akan menurun.

Seiring berjalannya waktu, diharapkan populasi nyamuk Aedes aegypti di wilayah tersebut turun sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit ke manusia.

Nyamuk sendiri tidak terbukti dapat menyebarkan virus corona. Kompas.com menulis tidak ada bukti manusia dapat terinfeksi Covid-19 dari nyamuk. Sebab, virus corona diketahui menyebar dari kontak antara orang dengan orang lain.

Virus corona umumnya menyebar melalui droplet atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeksi mengalami batuk atau bersin.

Virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut juga dapat ditularkan melalui percikan air liur dan ingus penderita Covid-19.

Kesimpulan

Informasi nyamuk hasil rekayasa genetik yang bisa memerangi Covid-19 adalah disinformasi. Nyamuk hasil rekayasa genetik itu diciptakan untuk memerangi nyamuk Aedes ageypti, bukan Covid-19.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Pemprov Kaltim Atasi DBD dengan Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Pemprov Kaltim Atasi DBD dengan Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Melalui serangkaian penelitian ini diharapkan nyamuk Aedes aegypti terinfeksi dengan Wolbachia

Baca Selengkapnya
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Cegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan

Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.

Baca Selengkapnya