Irfan Hakim Bersyukur Masih Bisa Bekerja di Tengah Ancaman Corona
Merdeka.com - Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk melakukan social distancing atau menjaga jarak sosial. Pola ini artinya, membatasi kontak-kontak fisik yang tak perlu demi mengerem laju penyebaran virus corona atau COVID-19.
Lain halnya dengan artis Irfan Hakim masih bersyukur di saat pandemi corona masih diberikan nikmat rezeki. Meski begitu, dirinya sadar ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk tetap berdiam diri di rumah di masa PSBB seperti sekarang.
Tetap Bekerja
Meski sadar adanya peraturan tersebut, presenter kondang berusia 44 tahun ini masih harus tetap bekerja. Diakui Irfan Hakim, pekerjaannya saat ini tidak sepadat sebelum ada wabah pandemi COVID-19.
"Saya stay at home dari pagi sampai Magrib, habis salat Maghrib saya harus pergi ada program live (LIDA) yang masih harus saya jalankan setiap malamnya," ungkap Irfan Hakim seperti dikutip dari kapanlagi.com.
Bersyukur
Selain itu, Irfan Hakim juga harus menjaga kesehatan dan anjuran dari pemerintah. Diakui ayah lima anak ini, ada rasa takut dalam hatinya ketika harus keluar rumah dalam kondisi seperti ini akibat wabah COVID-19.
"Masih syuting dengan beberapa prosedur dan juga kesepakatan yang ada. Deg-degan sih, deg-degan banget tapi bersyukur masih ada pintu rezeki yang bisa saya bagikan juga ke karyawan saya," ujarnya.
Nasib Orang Lain
Irfan pun sempat terpikirkan dengan orang yang mengalami kekurangan karena tidak bisa bekerja. Memang ia mengatakan bekerja memang jadi kewajiban, asal tetap jalani dan ikuti peraturan yang ditetapkan, seperti jaga jarak atau physical distancing.
(mdk/end)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemain sinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' itu bahkan tidak melontarkan sepatah dua patah kata terhadap awak media yang mengerubunginya
Baca SelengkapnyaKata Cak Imin, kader HMI diminta jangan menyesal tidak ikut gerbong perubahan.
Baca SelengkapnyaMunculnya masalah pencernaan saat melakukan puasa Ramadan bisa diatasi dengan menerapkan sejumlah cara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaHasbi Hasan tak terima dituntut 13 tahun dan 8 bulan pidana penjara serta denda sebesar Rp1 miliar subsider pidana kurungan pengganti selama 6 bulan.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKata-kata lebaran di perantauan dapat menjadi penguat hati di kala bersedih.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaSelama operasi berlangsung, tercatat angka kecelakaan menurun.
Baca Selengkapnya