Bikin Haru, Begini Cerita Asal Mulanya Pemeran Encuy di Sinetron Dunia Terbalik Terjun ke Dunia Seni Peran
Pemilik nama Asep Kunadi ini sempat melakoni berbagai pekerjaan seperti jualan cilok hingga siomai.
Pemilik nama Asep Kunadi ini sempat melakoni berbagai pekerjaan seperti jualan cilok hingga siomai.
Kang Encuy menceritakan soal perjuangan terkait perjalanan kariernya di dunia hiburan. Encuy menyebut jika sebelum terjun ke dunia hiburan dia sempat berdagang. Encuy sempat berjualan cilok hingga siomai.
"Pertama sebelum ke film, saya jualan cilok. Saya jualan Cilok di Cianjur kota dipikul, harga masih Rp100. Pokoknya saya kebagian untung Rp25. Jadi setor itu Rp75. Terus pernah jualan siomay di Serang, Banten. Bakso goreng di Serang Banten. Di Tanjung Priok pernah jualan bakso," kata Encuy.
Perjalanan Encuy ke Jakarta bukanlah hal mudah. Ada satu momen dalam hidupnya yang tidak akan pernah lupa. Encuy mengaku pernah 'dijual' oleh seseorang yang mengiming-imingi bekerja di Jakarta. "Sebelum jualan cilok, sebelum jualan apa-apa, pertama tahu Jakarta teh dijual. Waktu rumah belum disini, di Kampung Citugu, ada orang yang nyari untuk jadi pembantu. Jadi ceritanya ada bapak-bapak datang ke kampung mau cari yang buat kerja di Jakarta. Akhirnya saya ikut, katanya gajinya Rp600 ribu, kerjanya di ruko," katanya. Ternyata Encuy dibawa ke Jakarta untuk dimasukan ke yayasan penampung tenaga kerja rumah tangga. Encuy pun merasa seolah-olah dijual.
Saat itu dia direkrut oleh seseorang untuk bekerja di restoran bakmi. Lantaran tidak betah, Encuy dan salah satu temannya memutuskan kabur. Ada satu momen yang membuat Encuy sedih. Lantaran tidak mempunyai uang, Encuy sampai harus mengemis di Jakarta. Hingga kemudian dia menjual tasnya untuk bisa pulang ke Cianjut. Singkat cerita, Encuy akhirnya kembali ke kampung halaman.
Encuy kemudian mendapat tawaran dari seseorang untuk menjadi figuran. Saat itu, Encuy bekerja di ruko Sukabumi. Setelah minta izin ke orang tua, Encuy kemudian berangkat ke Jakarta. Lantaran belum punya kontrakan, Encuy hidup menggelandang.
"Ada yang ngajak ke Jakata jadi figuran. Waktu itu masih ada sinetron di TPI Si Mamat Anak Pasar Jangkrik. Akhirnya berangkatlah ke Jakarta. Di Jakarta yang dari Cianjur waktu itu ada agensi 2-3 hari pada pulang, saya mah sampai 6 bulan di dunia film. Saya tidak punya kontrakan dimana saya ngantuk disitu saya tidur," ucap Encuy.
Encuy kembali ke kampung selama setahun. Jakarta rupanya masih menjadi magnet bagi Encuy untuk mencari nafkah. Di Jakarta Encuy mendapat tawaran bekerja menjadi asisten dan kru. "Setahun di kampung balik lagi ke Jakarta. Saya jadi asisten dan saya pernah jadi kru. Terus saya punya guru, Kang Uci almarhum. Beliau yang jadi Pa RT 'Awas Ada Sule'. Jadi saya belajar sama beliau, belajar nge-MC, diajarkan bagaimana caranya berkomedi, silaturahmi, begitu banyak beliau mengajarkan banyak hal kepada saya," katanya. Encuy bertugas membuat kopi untuk para kru dan artis. Justru dari situ, Encuy banyak mendapat ilmu saat melihat langsung proses produksi.
"Jadi selama saya melayani kru dan artis sebanyak 40 orang, disitu saya melihat artis sedang akting, bagaimana caranya menghadap kamera, berkomunikasi berdialog. Saya pelajari. Dan akhirnya sutradaranya, waktu itu kita garap di PH-nya Nagita Slavina, setiap judul ada warga yang dialog, jadi copet, jadi apa, itu saya yang main," kata Encuy.
"Akhirnya saya disitu casting di Trans TV. Kalau mau casting saya nyempetin nelepon ke mamah ke bapak minta doa dan lolos waktu itu. Saya dapet peran disitu, dapet kontrak pertama disitu," katanya.
Perjuangan Encuy akhirnya berbuah manis. Setelah mengikuti berbagai casting, Encuy berhasil lolos di MNC. Dia menjadi salah satu pemeran di sinetron 'Dunia Terbalik'.
"Akhirnya masuk ke MNC, dan alhamdulillah tahun 2016 berkat perjuangan berkat doa orang tua, doa dari temen-temen saya lolos di sinetron Dunia Terbalik. Disitu Dunia Terbalik tayang sampai 6 tahun. Namanya Allah mengangkat derajat manusia sangatlah mudah, yang penting kita tetep berusaha," ungkap Encuy.
Mulanya kesenian ini hanya digelar oleh kalangan keluarga keraton dan priyayi.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berkali-kali mendaftarkan diri menjadi prajurit TNI, ia harus menerima kenyataan bahwa dirinya lagi-lagi tidak diterima.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut satu Anies Baswedan mengajak pendukungnya turut memberikan suara kepada partai pengusung
Baca SelengkapnyaTak lama lagi anak Cindy dan Firman yakni Tengku Anataya akan menikah. Serangkaian acara sudah digelar seperti siraman dan pengajian.
Baca SelengkapnyaTerungkap, rupanya sosok laki-laki baik itu adalah Usman Pahero, wakil ketua KONI Kotabaru Kalimantan Selatan.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar ketika rumah tersebut direnovasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan itu ditegaskan oleh Cak Imin, adalah nasib lebih baik dari sebelumnya yang menganggur menjadi bekerja.
Baca SelengkapnyaBoyamin menilai pengumuman dari Firli soal surat penangkapan Harun hanya upaya untuk mengalihkan isu kasus pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaNenek ini memunguti gabah yang jatuh di jalan raya. Aksinya pun membuat haru warganet.
Baca Selengkapnya