Merdeka.com - Bank Indonesia bangga berhasil menyelesaikan desain uang kertas dan logam baru disebut Uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Uang ini beredar serentak pada 18 Agustus 2014, kendati tidak langsung menggantikan alat tukar yang selama ini beredar di masyarakat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara menyatakan uang NKRI bakal mempertahankan standar mutu bahan maupun desain Rupiah sebelumnya. 

"Nanti akan tetap cerah, uang kita itu warnanya termasuk yang bagus-bagus lho, dan itu diakui dunia," ujarnya di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (12/8).

Kendati tak mau banyak membocorkan ciri-ciri uang NKRI, termasuk siapa pahlawan yang kini wajahnya dapat giliran terpampang, Tirta menjelaskan bank sentral sangat serius merancang alat tukar anyar ini. Hasil kerja para delinavit, alias desainer uang dari Departemen Pengelolaan Uang BI dipilih yang paling bagus. 

Sekadar indah pun tak cukup, karena pelbagai lembaga lain, harus setuju. "Paling tidak itu ke menkeu, dari internal Bank Indonesia sendiri, terus ke presiden," kata Tirta.

Soal kualitas Rupiah, Perum Peruri mengakui pembuatan Rupiah amat rumit, dibandingkan uang kertas di dunia lainnya. Setiap pecahan punya bahan beda, dengan Rp 1000 berkualitas standar, hingga Rp 100.000 yang berbahan premium.

Buat mencetak satu lembar Rupiah, makan waktu 21 hari. Ini jauh lebih lama dari proses pembuatan Rupee (India) atau Peso (Argentina). Alasannya, teknologi yang diterapkan pada Rupiah masa kini amat canggih, sehingga mudah diketahui bila dipalsukan.

Dalam catatan narablog Arya Sidharta, Rupiah meraih puncak keindahan desain pada pecahan Rp 10.000 yang terbit pada 1975. Uang bergambar Barong dan relief Borobudur itu disebut-sebut yang terbaik di Asia, bahkan dunia pada masanya Perancangnya adalah Junalies, kelahiran Bukittinggi, 14 Juni 1924. Dia bekerja sebagai desainer uang Peruri dari 1955 hingga wafat pada 1976.

"Siapa yang tak mengagumi keindahan gambar uang Rp 10.000 tahun 1975 itu," tulis Arya.

Sedangkan situs moneychoice.org pada arsip tulisan 1 Maret 2013 menobatkan Rupiah pecahan Rp 20.000 versi 1998 (gambar Ki Hajar Dewantara) sebagai salah satu uang terunik sejagat. Sang penulis artikel, Yvonne McArthur, merasa pecahan 20.000 sangat tidak lazim, bahkan tak ada yang menyamai di negara lain. Tapi dia mengapresiasi desain Rupiah tersebut.

"Pecahan ini menampilkan kombinasi warna dan sosok yang menarik, dengan wajah mantan menteri pendidikan itu sorot matanya penuh misteri."