Pilih bos BUMN usia 28 tahun, Dahlan tak jalankan mekanisme?

Merdeka.com - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu, angkat bicara dalam kasus pengangkatan Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur Prambanan Ratu Boko. Dahlan Iskan secara aklamasi mengangkat Laily Prihatiningtyas yang masih berumur 28 tahun. Padahal seminggu sebelumnya Dahlan telah menandatangani surat pengangkatan Ricky Siahaan sebagai direktur utama PT TWC.

Said Didu menjelaskan, pengangkatan seorang direksi BUMN harus dilakukan dengan sangat teliti dan prudent. Pengangkatan direksi dengan mekanisme RUPS adalah keputusan sangat strategis sehingga tidak bisa 'dipermainkan'.

"Ini masalah prinsip karena ini keputusan RUPS. Sehingga menurut saya sistem dan mekanisme keputusan RUPS itu sangat sangat strategis harus sangat teliti dan prudent. Itu keputusan tertinggi di BUMN," kata Said Didu kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (28/10).

Menurut Said Didu, mekanisme dalam pengangkatan seorang direksi tidaklah mudah. Pengalaman dia, pengangkatan direksi bisa diusulkan oleh komite evaluasi evaluasi yang kemudian di proses di eselon 1 dan 2. Penandatanganan dokumen pengangkatan juga dilakukan oleh 2 orang eselon 1 dan 4 orang eselon 2

"Eselon 2 itu bisa deputi yang membawahi dan Sesmen. Serta ada 4 orang dari eselon 2 itu seperti biro hukum dan biro kepegawaian yang ikut paraf," katanya.

Namun demikian, Said Didu enggan berkomentar ketika ditanya apakah Dahlan tidak menjalankan mekanisme dengan baik.

"Pokoknya keputusan RUPS itu keputusan tertinggi di perusahaan itu harus sangat sangat sangat prudent," tutupnya.

Baca  juga: 6 Anak buah yang dibangga-banggakan Dahlan Iskan 5 Fakta di balik kesalahan Dahlan pilih dirut BUMN usia 28 tahun Dahlan santai dikritik sering salah pilih direksi BUMN Dahlan sering bikin kesalahan dalam pengangkatan direksi BUMN Ricky pasrah jadi 'korban' penunjukan Dirut BUMN usia 28 tahun