OJK tiru cara Malaysia kelola sistem informasi debitur bank
Merdeka.com - Sejak beralihnya tugas pengawasan industri keuangan dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa keuangan (OJK) tak semuanya data-data industri keuangan khususnya nasabah mampu tertata apik. Sistem Informasi Debitur (SID) di bank sentral tak berfungsi dengan baik.
Direktur Informasi Perbankan OJK, Dany G Idat mengatakan pihaknya harus membangun kembali SID tersebut. Dalam rancangan OJK ini tentunya SID berisikan data-data yang berasal dari industri keuangan seperti data-data pasar modal, dana pensiun dan asuransi serta data-data public utility (sarana umum).
"Memang selama ini SID ada di bank sentral ada namun karena sudah beralih fungsi pengawasan perbankan ke OJK, maka SID juga akan dibangun oleh OJK, karena SID yang ada di BI telah usang," ujarnya saat acara 'Sosialisasi Manfaat Biro Kredit di Indonesia' di Hotel Meridien, Jakarta, Rabu (26/3).
Dia mengakui, SID di Indonesia masih tertinggal di antara negara ASEAN, di mana Thailand dan China sudah terlebih dahulu membangun SID canggih selama 3 tahun. Nantinya juga SID ini tidak hanya data-data positif dari nasabah, akan tetapi data negatif juga ikut disajikan seperti manajemen risiko pemalsuan data, sekaligus sarana konsultasi.
"Ini mengacu kepada SID di Malaysia. Mudah-mudahan SID di Tanah Air dapat beroperasi pada 2016," jelas dia.
Di samping itu, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) genjar melakukan sosialisasi biro kredit bagi industri keuangan untuk nantinya dapat menghimpun data perkreditan dan data lainnya dari berbagai sumber yang kemudian mengolah data itu menjadi informasi perkreditan.
Direktur Utama Pefindo Ronald T A Kasim menambahkan, manfaat biro kredit sendiri untuk perbankan yakni efisiensi pada proses analisis pembiayaan, lalu Risk-based pricing juga memudahkan pemantauan perubahan profil nasabah.
Manfaat lainnya seperti memberikan early warning terhadap pelemahan kualitas kredit nasabah atau debitur. "Kami juga memberikan informasi dan penilaian kemampuan UKM dalam memenuhi kewajiban keuangannya," tambahnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, biro kredit ini menerapkan metodologi dan modeling credit scoring yang berstandar internasional dan telah teruji.
"Itu sistem dan teknologinya seperti respond time yang cepat, fuzzy matching logic yang sophisticated, dan memiliki sistem keamanan data yang mutakhir," papar dia.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem kerja 4 hari dalam sepekan telah ditetapkan Jerman mulai 1 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaSuku Batak tidak hanya memilik kalender kuno yang digunakan oleh leluhur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaRekayasa lalu lintas sistem satu arah (one way) pada arus mudik diterapkan mulai dari KM 72 Tol Cipali sampai Km 414 jalan tol Semarang-Batang.
Baca SelengkapnyaDalam ayat 2, OJK mengatur PUJK agar tidak menggunakan cara ancaman, kekerasan dan/atau tindakan yang bersifat mempermalukan konsumen.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaHal ini bertepatan dengan cuti hari libur dan cuti bersama
Baca SelengkapnyaPemilihan Umum (Pemilu) adalah proses demokratis yang dilakukan secara periodik di suatu negara untuk memilih wakil rakyat atau pemimpin tertentu.
Baca Selengkapnya