Meski Masih Kontraksi, Pertumbuhan Kredit Mulai Membaik di Februari 2021
Merdeka.com - Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Yanti Setiawan mengatakan, pertumbuhan kredit mengalami kontraksi di level -2,05 persen (yoy) pada Februari 2021. Meski demikian, angka ini mulai membaik dibanding Desember 2020 di -2,41 persen.
Hingga Februari 2021, perbaikan pertumbuhan kredit ditopang kredit BUMN yang tumbuh positif 1,74 persen (yoy) dengan pangsa 44,74 persen. Selain itu pertumbuhan kredit BPD juga tumbuh positif sebesar 5,67 persen (yoy).
Sayangnya perbaikan tersebut masih terganjal kredit bank umum swasta nasional (BUSN) yang kontraksi -5 persen (yoy). Begitu juga dengan penyaluran kredit dari kantor cabang bank asing (KCBA) yang terkontraksi -25,21 persen.
"Bank BUSN sebagai pangsa terbesar kedua setelah bank BUMN masih memiliki pertumbuhan kredit -5,0 persen," kata Yanti dalam diskusi media bertajuk Sinergi Memperkuat Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/3).
Dari sisi permintaan, meski terbatas kinerja korporasi menunjukkan perbaikan. Hal ini didukung pertumbuhan penjualan dan belanja modal yang mengalami perbaikan dibandingkan kuartal III 2020. Tercermin dari korporasi yang terindikasi masih memiliki free cash flow yang tinggi. Selain itu, korporasi dengan orientasi ekspor terlihat memiliki ketahanan yang lebih baik.
"Terlihat dari DER, Cash Ratio, dan Kemampuan Bayar (ICR) yang lebih baik dibandingkan korporasi dengan orientasi non-ekspor," kata dia.Sementara itu dari sisi persediaan (suplai) suku bunga kredit masih tinggi. Nyatanya, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) masih belum sepadan dengan penurunan Suku Bunga Kebijakan Bank Indonesia (BI-7DRR).
Padahal bank sentral telah menurunkan suku bunga 125 bps dari selama satu tahun terakhir. Diikuti penurunan SB deposito sebesar 189 bps, namun SBDK hanya turun sebesar 78 bps pada periode yang sama.
Berdasarkan komponen SBDK, terlihat peningkatan justru terjadi pada marjin keuntungan. Hal ini mengindikasikan adanya upaya bank menahan potensi penurunan kinerja profitabilitas sebagai dampak dari menurunnya fungsi intermediasi akibat pelemahan ekonomi.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaKredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca Selengkapnya