Masyarakat Diimbau Gunakan Dana Hiburan untuk Investasi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 membuat kegiatan ekonomi menurun karena adanya larangan bepergian untuk mengurangi tingkat penyebaran virus. Akibatnya pengeluaran belanja tertentu masyarakat menurun seperti biaya untuk hiburan dan berwisata.
Direktur Jenderal PPR, Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan penurunan alokasi untuk kebutuhan hiburan tersebut bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi atau meningkatkan investasi yang telah dimiliki. Baik itu di sektor riil maupun melalui instrumen keuangan lainnya. Terlebih untuk investasi pengembangan diri.
"Penurunan alokasi tersebut (belanja hiburan atau wisata) bisa digunakan untuk memulai berinvestasi atau meningkatkan investasi," kata Luky dalam virtual launching ORI020, Jakarta, Senin, (4/10).
Luky mengakui investasi nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Sebab masih banyak masyarakat yang belum paham tentang investasi walau sudah mulai berinvestasi di berbagai kanal investasi.
"Masih banyak masyarakat yang belum paham apa tujuan investasi serta apa investasi yang cocok sesuai kebutuhan," kata Luky.
Tanpa pengetahuan yang memadai mereka, katanya akan terjebak dengan skema investasi bodong. Investasi dengan janji surga yang menggiurkan. Sebab penawaran investasi ini bisa sampai ke masyarakat melalui berbagai macam jalur.
"Mereka banyak menawarkan melalui yang orang yang kita kenal atau berbagai kanal media," kata dia.
Saat ini sudah banyak investasi yang bisa dipilih masyarakat. Mulai dari emas, reksadana, saham, obligasi hingga kripto. Setiap jenis investasi ini pun memiliki karakteristik berbeda yang perlu diketahui masyarakat. Sehingga bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut Sempat Punya Usaha Kapal Ikan
Bisnis kapal tersebut bangkrut ketika pandemi Covid-19 lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJangan Sampai Salah Hitung, Ini Biaya Perlu Diperhitungkan saat Mudik dengan Kendaraan Pribadi
Kendaraan pribadi cukup banyak memakan biaya baik sebelum maupun saat melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia Rentan Alami Guncangan Finansial jika Berhadapan dengan Gangguan Kesehatan
Hingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnya