Investasi moncer, Banten serap 100.032 tenaga kerja tahun lalu
Merdeka.com - Banten mencatat realisasi investasi tahun 2015 tumbuh signifikan sebesar 40 persen dengan nilai investasi mencapai Rp 42,5 triliun. Kinerja ini berdampak dalam menyerap 100.032 tenaga kerja. Angka penyerapan tenaga kerja di Provinsi Banten menyumbang 12 persen dari total penyerapan tenaga kerja di Pulau Jawa sebesar 823.678 orang.
Pertumbuhan investasi Banten tumbuh di atas realisasi investasi nasional sebesar 17,8 persen. Kenaikan ini juga merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Pulau Jawa.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa pihaknya menyambut positif capaian penyerapan tenaga kerja yang berhasil diperoleh dari realisasi investasi Provinsi Banten.
"Korelasi positif antara pertumbuhan investasi dan penyerapan tenaga kerja di Banten perlu dijaga dan terus dipertahankan," ujarnya melalui siaran pers, Jakarta, Kamis (11/2).
Menurut Franky, pihaknya optimistis bahwa tren positif yang dicapai oleh Banten pada 2015 akan terus berkembang di tahun ini. Dia menyampaikan bahwa hal ini ditandai dengan masuknya dua investor yang menggunakan layanan investasi 3 jam memilih Banten sebagai lokasi investasinya.
"Keduanya adalah investor dari China, yang pertama adalah industri peralatan rumah tangga dengan nilai investasi Rp 125 miliar yang menyerap 1.500 tenaga kerja, dan yang kedua adalah pembangkit listrik dengan nilai investasi mencapai USD 1,8 miliar yang menyerap 315 tenaga kerja," jelasnya.
Franky melanjutkan bahwa investasi yang masuk ke Banten terdiri dari 2.104 proyek dan diharapkan dapat terus meningkatkan investasinya sehingga proses penciptaan lapangan kerja lebih meningkat.
"BKPM akan terus berada bersama pemerintah daerah yang memiliki perhatian terhadap pertumbuhan investasi di daerahnya. Dalam kunjungan ke 80 perusahaan tahun 2015 lalu, salah satu kesimpulan yang kami dapatkan adalah tidak ada investasi yang bisa berhasil tanpa dukungan pemerintah daerah," ungkapnya.
Salah satu dukungan konkret BKPM terhadap realisasi investasi di Banten yakni kepala BKPM, Jumat (12/2), diagendakan untuk melakukan kunjungan kerja ke salah satu satu perusahaan di Banten yang memproduksi kimia dasar dan memiliki rencana nilai ekspor sebesar USD 800 juta. Kunjungan tersebut untuk menunjukkan geliat investasi perusahaan tersebut.
Selain Banten, Provinsi lain di Pulau Jawa yang juga berhasil mencatatkan pertumbuhan investasi yang signifikan adalah Jawa Tengah dengan pertumbuhan mencapai 40 persen dengan nilai mencapai Rp 26 triliun. Kemudian diikuti oleh Jawa Timur yang tumbuh 18 persen senilai Rp 67,6 triliun, Jawa Barat tumbuh 9 persen menjadi Rp 98 triliun, dan DI Yogyakarta tumbuh 4 persen senilai Rp 1,5 triliun. Hanya DKI Jakarta yang pada 2015 pertumbuhan investasinya minus 8 persen dengan nilai mencapai Rp 60,8 triliun.
Franky menilai bahwa masing-masing provinsi di Pulau Jawa memiliki karakteristik dan daya tarik investasi. "Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan lokasi yang dapat banyak ditemui industri Padat Karya, sementara Jawa Timur dan Banten lebih pada industri substitusi impor dan berorientasi ekspor," imbuhnya.
Dari sisi sektoral, Franky menjelaskan pihaknya masih mengandalkan investasi sektor padat karya. Sepanjang tahun 2015, sektor ini menyerap 414.347 tenaga kerja, 29 persen dari penyerapan tenaga kerja 2015 sebanyak 1,43 juta orang.
Dari data BKPM, pertumbuhan investasi di Pulau Jawa tersebut menunjukkan tren yang postif dan diharapkan dapat terus meningkat dan berkontribusi pada pencapaian target investasi 2016 sebesar Rp 594,8 triliun. "Dari proporsi investasi yang masih lebih besar Pulau Jawa dibandingkan dengan luar Jawa, untuk mencapai target 2016, realisasi investasi di Pulau Jawa perlu ditingkatkan," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun
Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaKEK Sanur Dapat Suntikan Investasi Rp10,3 Triliun, Berpotensi Serap 43 Ribu Pekerja
Investasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menaker Ida: Besok Hari Terakhir Perusahaan Bayar THR Pegawai
Menteri Ida ingatkan perusahaan segera bayar THR pegawai.
Baca SelengkapnyaRayu Investor Tanam Modal, Menteri Trenggono Janji Bagi-Bagi Insentif Buat Pengusaha
Dia berjanji akan memberikan insentif bagi investor yang berminat tanam modal di sektor perikanan dan kelautan.
Baca SelengkapnyaJokowi Klaim Banyak Investor Antre Mau Bangun IKN: Tapi Disaring Sesuai Kebutuhan
Pemerintah melakukan verifikasi dan penyaringan investor sesuai kebutuhan di IKN.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Luhut Ungkap Ada Investor China Bakal Bangun Industri Kendaraan Listrik di Indonesia
Produsen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaKarena Hal Ini, Enam Perusahaan Properti dan Pendidikan Siap Investasi di IKN
Dinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaMelihat Produksi Kerajinan Aksesoris Pengantin di Bantul, Omzet Mencapai Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Usaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca Selengkapnya