Ekonomi Global Melemah Dipengaruhi Dinamika Negara-Negara Maju
Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini.
Sri Mulyani mengatakan perekonomian global masih melemah saat ini.
Dia menyebut, selama bulan September hingga Oktober volatilitas dari sektor keuangan terutama dari negara-negara maju masih sangat dominan.
"Untuk Amerika Serikat US Treasury mengalami dinamika yang cukup tinggi, bahkan pada bulan Oktober yang lalu sempat mencapai di atas 5 persen. Untuk US Treasury 10 tahun ini adalah pertama kali sejak tahun 2007," kata Sri Mulyani dalam acara konferensi pers APBN KiTa, Jakarta, Jumat (24/11).
Merdeka.com
Tak hanya itu, Bendahara Negara ini bilang, suku bunga yang tinggi di Amerika Serikat menyebabkan Capital outlet dan menciptakan juga pressure terhadap nilai tukar ke berbagai negara indeks US Dollar menguat dan itu menimbulkan implikasi kepada seluruh negara di dunia.
Di sisi lain, negara kedua terbesar yaitu China masih di dalam posisi pelemahan yang diperkirakan sifatnya jangka menengah panjang, karena menyangkut faktor struktural.
"Seperti ageing, masalah sektor properti dan dari sisi pinjaman dari negara-negara maupun pemerintah daerah di perekonomian RRT itu yang menyebabkan beban yang cukup tinggi sehingga pemulihan ekonomi tidak berjalan secara cepat," jelasnya.
Eropa pun, kata wanita sapaan akrab Ani ini juga masih dalam situasi dampak perang Ukraina, maupun inflasi yang tinggi yang telah menyebabkan dampak dari kenaikan suku bunga yang tinggi.
Merdeka.com
Inflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaDalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto bersama para menteri negara ASEAN tengah menyiapkan jurus jitu guna menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan regional.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan alasan naiknya suku bunga jadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaMeskipun terjaga positif selama 38 bulan beruntun, Sri Mulyani melihat tren ekspor dan impor mulai terjadi pelemahan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia dinilai perlu bersinergi dengan kemajuan ekonomi global.
Baca Selengkapnya