Sri Mulyani Antisipasi Penurunan Kinerja APBN Terdampak Perlambatan Ekonomi Global
Sri Mulyani mencatat APBN surplus Rp67,7 triliun per Kuartal II-2023
Sri Mulyani mencatat APBN surplus Rp67,7 triliun per Kuartal II-2023
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia surplus Rp67,7 triliun hingga Kuartal III-2023. Realisasi ini setara 0,32 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Merdeka.com
Ini seiring dengan anjloknya harga komoditas andalan ekspor Indonesia dan perlambatan pertumbuhan global.
Merdeka.com
Setali tiga uang, pendapatan negara melambat namun masih tumbuh positif 3,1 persen dengan realisasi mencapai Rp2.035,6 triliun. Nilai ini setara 82,6 persen dari target APBN.
Adapun, penerimaan perpajakan mencapai Rp1.583,3 triliun (78,3 persen) dari target APBN) atau tumbuh 2,6 persen secara year on year (yoy) terutama ditopang oleh PPh
Non Migas (tumbuh 6,7 persen yoy) dan PPN Dalam Negeri (tumbuh 6,4 persen yoy).
Capaian kinerja penerimaan perpajakan ini terutama dipengaruhi oleh penguatan pemulihan aktivitas ekonomi di tengah moderasi harga komoditas.
Merdeka.com
Rinciannya, terdiri dari realisasi Belanja Pemerintah Pusat yang mencapai Rp1.396,9 triliun atau 62,2 persen dari pagu APBN, Transfer ke Daerah mencapai Rp571,0 triliun atau 70,1 persen dari pagu APBN.
"Realisasi belanja tersebut ditujukan untuk belanja yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat melalui program perlindungan sosial meliputi PKH, Sembako, PIP, KIP Kuliah, Bantuan Ternak, subsidi dan kompensasi energi, subsidi perumaha), dukungan bagi petani dan UMKM, pendidikan, pembangunan infrastruktur," pungkasnya.
Inflasi di berbagai negara saat ini, terutama negara maju sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani meminta barang milik negara (BMN) harus menjadi sumber penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angka pada proyeksi tahun 2024 merupakan bentuk antisipasi pemerintah terhadap kondisi global.
Baca SelengkapnyaKetua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan pada kuartal II-2023 kondisi keuangan Indonesia tetap terjaga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerekonomian sebuah negara yang terus berkembang terlihat dari transaksi yang makin berkembang dan semakin canggih.
Baca Selengkapnya