Dahlan: Birokrasi harus dirombak agar monorail terealisasi
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui, saat ini rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang penugasan pembangunan monorail masih di eselon 1 kementerian BUMN dan terkait. Rancangan Perpres tersebut belum disampaikan kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Dahlan mengatakan setuju dengan Hatta Rajasa di mana pembangunan monorail tidak harus menggunakan Perpres. Namun demikian, jika tidak ada Perpres maka monorail harus ditenderkan dan menghilangkan kerja konsorsium BUMN.
"Memang belum sampai naik ke Hatta dan masih di eselon 1 di Kementerian BUMN. Saya setuju dengan Pak Hatta. Intinya saya setuju dengan Pak Hatta, tapi mau gimana (harus Perpres). Saya pernah usul minta izin ke tiga pemda ternyata harus menenderkan," jelas Dahlan di Jakarta, Kamis (23/5).
Proses seperti ini menurut Dahlan sangat berbelit-belit dan memperlama proses pembangunan. Dahlan menyebut, birokrasi seperti ini harus dirombak untuk kemajuan negara masa mendatang.
"Itu bagian sistem birokrasi yang harus dirombak masa akan mendatang. Ibarat orang lapar nasi sendok kobokan lauk pauk sudah di meja tapi tidak bisa dimakan," tutup Dahlan singkat.
(mdk/bmo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun untuk merealisasikan rencana pembangunan KA di IKN, salah satu opsinya dengan membangun Autonomous Rail Transit (ART).
Baca SelengkapnyaMenurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaSaat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.
Baca Selengkapnya"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca SelengkapnyaGibran menunggu kesempatan tersebut saat para paslon memiliki waktu luang.
Baca SelengkapnyaPerjalanan dinas tersebut membawa misi membahas kerja sama di sektor perkeretaapian dan penerbangan.
Baca SelengkapnyaGibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca Selengkapnya