Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Facebook sebut lembaga amal yang didonasi tetap kena pajak

Bos Facebook sebut lembaga amal yang didonasi tetap kena pajak Anak Mark Zuckerberg lahir. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Bos Facebook, Mark Zuckerberg berencana mendonasikan 99 persen sahamnya ke yayasan amal yang akan didirikannya yaitu Chan Zuckerberg Initiative LLC. Nilai saham tersebut mencapai USD 45 miliar atau setara Rp 617 triliun.

Namun, rencana tersebut diduga hanya untuk menghindari pembayaran pajak. Geram dengan dugaan tersebut, Mark akhirnya buka suara.

Anak muda terkaya di dunia ini menjelaskan jika‎ penataan entitas pada Chan Zuckerberg sebagai limited liability company (LLC), yang sahamnya akan tetap dikenakan pajak.

"Dengan menggunakan LLC bukan dasar tradisional, kami tidak menerima manfaat pajak dari memberikan saham kami ke Chan Zuckerberg Initative, tapi kami memperoleh fleksibilitas untuk menjalankan misi kami agar lebih efektif. Dan seperti orang lain, kita akan bayar pajak kapital, meski saham kami dijual ke para LLC," ujar Mark seperti dilansir CNBC.com, Sabtu (5/12).

Zuckerberg mengatakan ada keuntungan yang dirasakan usai memberikan saham atau donasinya kepada lembaga amal.

"Hal ini memungkinkan kita untuk mengejar misi kami dengan mendanai organisasi non-profit, membuat investasi swasta, dan berpartisipasi dalam kebijakan, dalam setiap kasus dengan tujuan menghasilkan dampak positif bidang kebutuhan dasar," kata dia.

"Fokus awal kami (donasi) untuk pendidikan, menyembuhkan‎ penyakit, menghubungkan masyarakat dengan komunikasi yang kuat. Kita sudah banyak melakukan investasi selama lima tahun terakhir pada area tersebut. Kalian bisa melihat investasi itu pada laman Chan Zuckerberg Initiative," tambah dia.

Sebelumnya, Pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, baru saja memutuskan untuk menyumbangkan seluruh sahamnya ke lembaga amal. Namun, disinyalir, langkah ini hanya sebagai langkah anak muda terkaya di dunia tersebut untuk menghindari pajak.

Dilansir dari Says, Kamis (3/12), ada beberapa hal yang menjadi poin dasar bahwa aksi Mark ini hanya sebagai bentuk penghindaran pajak. Pertama, lembaga donasi yang akan diberikan dana ialah milik Mark Zuckerberg yang nantinya akan dikelola oleh dirinya sendiri, istri, bersama anaknya kelak.

Dari sini anak Mark disebut akan mendapat potongan pembayaran pajak atas warisan ayahnya kelak sekitar 45 persen dari total kekayaan. Nilai 'penyelamatan' yang cukup signifikan tentunya dari total kekayaan yang besar.

Selain itu, Mark juga tidak membiarkan Facebook lepas begitu saja dari genggamannya. Sebab, lembaga amal tersebut akan menjadi pengelola. Sesuai namanya, Chan Zuckerberg Initiative LLC dibentuk sebagai limited liability company sehingga lembaga ini bisa melakukan investasi seperti laiknya milik swasta.

Kedua, Mark memanfaatkan aturan pajak pemerintah Amerika Serikat yang memutuskan untuk memberikan potongan hingga sepertiga dari dana yang didonasikan pada lembaga amal. Apalagi, Mark tidak sekaligus memberikan seluruh kekayaannya, melainkan sedikit demi sedikit. Di mana pada tahap awal, Mark akan memberikan USD 1 miliar per tahun.

Maka dari itu, bisa diasumsikan, semakin sedikit dana yang diberikan maka semakin besar besaran pajak yang bisa dihindari karena potongan tersebut.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi

Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.

Baca Selengkapnya
4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya

4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya

Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang

Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.

Baca Selengkapnya
2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok

2 Geng Pemuda di Palembang Tawuran, 1 Tewas Kena Bacok

Dari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram

Baca Selengkapnya
Bawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu

Bawaslu Diminta Tindak Provokator di Masa Tenang Pemilu

Dia menyayangkan pelaku pembuat dan penyebaran berita profokatif yang membuat kegaduhan di masa tenang.

Baca Selengkapnya
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

Baca Selengkapnya
Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Penggembala Ternak Jadi Tersangka Usai Bunuh Maling, Kapolres: Ada Kesempatan Minta Tolong

Menurut Sofwan pertimbangan perkara tersebut tetap diproses agar status tersangka M memperoleh kepastian hukum yang tetap melalui proses hukum.

Baca Selengkapnya
Sempat Berseteru, Hubungan Persahabatan Sederet Artis Ini Kembali Akrab dan Saling Memaafkan

Sempat Berseteru, Hubungan Persahabatan Sederet Artis Ini Kembali Akrab dan Saling Memaafkan

Saat mengalami masalah ini, ada yang mudah memaafkan, ada juga yang butuh waktu beberapa lama untuk saling memaafkan dan kembali akrab.

Baca Selengkapnya