Berawal dari Pembantu, Wanita Ini Sukses Bangun Pabrik Tahu Beromzet Jutaan Rupiah per Hari
Kerja keras tak akan mengkhianati hasil.
Kerja keras tak akan mengkhianati hasil.
Pabrik tahu yang diberi nama Ngudi Rejeki, didirikan Suginem pada tahun 2003 dan masih beroperasional hingga saat ini.
Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan pabrik tahu. Di awal tahun 1990, upah Suginem per hari tembus Rp4.000.
Meski nilainya cukup besar, namun Suginem cukup lelah fisik dan batin. Jam kerja selama menjadi pembantu hampir 24 jam penuh.
"Pekerjaannya lumayan berat, dari jam 03.00 pagi sampai jam 12.00 malam. Akhirnya lama-lama bukan badan saya saja yang capek tapi hati saya juga capek," kata Suginem.
Selagi menganggur, sang suami mengajak berjualan tahu di tempat saudaranya. Tahu yang dijual merupakan produkai Suginem dan suami. Awal Suginem dan suami berjualan tahu dimulai dari 1 ember.
Tahu yang sudah diproses, kemudian dijual oleh Suginem bersama suami dengan berkeliling dari kampung ke kampung menggunakan sepeda onthel. Mereka berkeliling pukul 1 malam. Aktivitas itu terus dilakukan sampai Suginem akhirnya mendirikan pabrik.
Suginem kemudian ditawarkan sebidang tanah untuk membuka lokasi produksi tahu. Sebab, beberapa pelanggan mengaku suka dengan cita rasa tahu produksi Suginem.
Dengan berbagai pertimbangan dan desakan sang anak agar Suginem dan suami berhenti berkeliling sepeda, Suginem mendirikan pabrik tahu.
"Modal saya Rp40 juta modal buat beli bahan baku kedelai," kata dia.
Jika pesanan melonjak, pabrik tahu Suginem bahkan mampu memproduksi 2,5 ton kedelai dalam kurun 1 minggu.
Tahu favorite pelanggan adalah tahu kepong atau tahu goreng. Bahkan, saat pabrik baru mau beroperasi di pagi hari, 5-6 antrian sudah menunggu.
Tingginya modal yang dikeluarkan Suginem dalam merintis produksi tahu ini juga setimpal dengan omset yang dia dapat. Setiap hari, omset Suginem dari pabrik tahu tidak kurang dari Rp2 juta per hari.
Tidak ada tips khusus bagi Suginem mengembangkan bisnisnya. Dia hanya berpesan kepada anak-anaknya agar melayani pelanggan dengan ramah agar para pelanggan tersebut akan kembali berbelanja membeli tahu produksi Ngudi Rejeki.
Layaknya sahabat, dua wanita terlihat begitu asyik saat nongkrong dan ngopi bareng pria ODGJ.
Baca SelengkapnyaDengan baju dan riasan pengantin, dirinya menghadiri wisuda.
Baca SelengkapnyaTekad yang kuat dan kerja keras mampu membuat yang tak mungkin jadi mungkin.
Baca SelengkapnyaWanita tersebut dibunuh dengan cara dicekik. Mayatnya diletakkan di kolong meja dapur
Baca SelengkapnyaSeorang wanita asal Magelang berhasil membangun rumah mewah hasil berjualan kaktus dan bertani cabai.
Baca SelengkapnyaUang Panainya Mencapai 2 Milliar, Ini Deretan Potret Rumah Putri Isnari di Kampung Halaman
Baca SelengkapnyaSejak kecil, dia tidak terpikir akan memiliki usaha dengan omset ratusan bahkan miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaDia terbukti korupsi penyelewengan dana PT Waskita Beton Precast Tbk pada 2016—2020.
Baca SelengkapnyaPelaku pembunuhan wanita tewas terikat lakban di Cikarang Bekasi ternyata adalah kekasih korban.
Baca Selengkapnya