Begini Strategi PGN Kurangi Ketergantungan Penggunaan LPG Masyarakat
PGN memiliki 3 strategi prioritas untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG.
PGN memiliki 3 strategi prioritas untuk mengurangi ketergantungan terhadap LPG.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas PT Pertamina (Persero) terus berupaya mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan gas minyak cair atau LPG.
Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko mengatakan, perusahaan telah mengambil peran yang dominan untuk menjadikan gas bumi sebagai salah satu sumber energi utama dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
Saat ini, PGN telah menyalurkan gas bumi dari berbagai sumber pasokan kepada banyak segmen konsumen dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua.
"PGN menjadi motor utama pembangunan jaringan gas (jargas) ke rumah tangga yang diarahkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan LPG" kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/3).
Yakni, Grow, Adapt & Step out (GAS) menjadi strategi PGN dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis energi yang sangat dinamis.
Terkait Grow (tumbuh), PGN akan terus memastikan setiap layanan kepada pelanggan berlangsung prima.
Misalnya membangun sejumlah infrastruktur gas seperti penyaluran gas dari Jambaran Tiung Biru (JTB) ke Petrokimia Gresik, proyek pipa WNTS–Pemping yang ditujukan untuk mendorong optimalisasi gas dari West Natuna.
Termasuk proyek Kilang Tuban yang menjadi bagian dari proyek strategis nasional.
kata Arief.
Strategi prioritas kedua terkait adapt atau adaptif. PGN terus mengoptimalkan setiap peluang yang tersedia di pasar.
Di antaranya mengembangkan bisnis gas alam cair atau LNG sebagai salah satu sumber pasokan gas bumi bagi PGN.
"Kami akan terus beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang terus berubah, baik domestik maupun global," tutur Arief.
Salah satu inovasi yang dilakukan PGN adalah dengan memasuki bisnis bahan kimia seperti pabrik petrokimia dan pengolahan gas sebagai bahan kimia dasar seperti amonia dan metanol.
"Gas to chemicals ini sangat strategis untuk segera dijalankan pada fase awal PGN dengan berpartisipasi, salah satunya di pabrik petrokimia," kata Arief.
Rencana ini merupakan dukungan PGN terhadap tercapainya bauran energi Indonesia meningkat dari 22 persen pada 2030 menjadi 24 persen pada 2050.
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaStrategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca SelengkapnyaDalam Energy Security, PGN optimistis berperan aktif mempertahankan ketahanan energi, terutama pemanfaatan gas bumi.
Baca SelengkapnyaJika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
Baca SelengkapnyaTPN tidak akan mengubah strategi khusus di Jateng.
Baca SelengkapnyaTNI AD telah menyiapkan antisipasi pengamanan khususnya di kawasan Papua
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeredaran pil ekstasi diperkirakan akan meningkat jelang malam pergantian tahun.
Baca Selengkapnya