Bagaimana BJ Habibie Buat Rupiah Menguat dari Rp15.000 jadi Rp7.000 Usai Krisis 98?
Merdeka.com - Presiden ke-3 BJ Habibie menghembuskan napas terakhirnya kemarin di RSPAD Gatot Subroto. Indonesia kehilangan sosok pintar yang banyak berjasa pada pembangunan Tanah Air.
Salah satu jasanya ialah memulihkan perekonomian Indonesia usai diterjang krisis moneter 1998. Di mana, nilai tukar Rupiah saat itu yang mencapai Rp15.000 berhasil diturunkan menjadi di bawah Rp7.000 per USD.
Dikutip dari buku berjudul Reformasi: Visi dan Kinerja BJ Habibie, dijelaskan bahwa pemerintah terlebih dulu membenahi industri perbankan dan merestrukturisasi utang swasta. Selain itu, pemerintah terus berupaya menekan besaran inflasi, terutama dari sisi harga kebutuhan pangan pokok.
Pemerintah juga melakukan restrukturisasi Bank Bali sesuai prosedur hukum yang berlaku. Dari aspek keamanan, pemerintah memulihkan stabilitas Timor Timur dengan memberlakukan darurat militer terkait jajak pendapat. Tujuannya agar tahap transisi dapat berjalan baik dan sesuai rencana.
Deretan upaya pemerintah tersebut, ditambah faktor eksternal di mana suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang mulai dinaikkan, membuat dana asing kembali masuk Indonesia. Imbasnya nilai tukar Rupiah mulai menguat di bawah Rp7.000 per USD pada Juli 1999.
Pemerintah BJ Habibie sadar bahwa upaya di atas belum cukup dalam memulihkan ekonomi. Diperlukan lebih banyak investasi untuk memulihkan ekonomi dan membuka lapangan kerja. Maka pada saat itu, pemerintah memberlakukan tax holiday bagi sektor prioritas.
"Pada dasarnya keseluruhan upaya hanya akan berhasil apabila kita dapat menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat dan dunia usaha," tulis buku visi dan kinerja BJ Habibie itu.
Pesan BJ Habibie: Bangun Konektivitas Antar Pulau via Udara
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, turut berduka atas kepergian Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3 BJ Habibie. Menteri Bambang mengaku, BJ Habibie merupakan sosok negarawan yang sangat demokratis.
"Terakhir bertemu di rumah Beliau waktu puasa tahun ini," tuturnya kepada Liputan6.com, Rabu (11/9).
Menteri Bambang melanjutkan, sebagai Kepala Bappenas, dirinya tidak akan pernah lupa pesan BJ Habibie untuk bagaimana memajukan industri agar bisa unggul di negeri sendiri.
Kata dia, insinyur penerbangan kebanggaan Indonesia itu juga turut berpesan untuk selalu mengutamakan pentingnya konektivitas di sektor perhubungan udara.
"Beliau berpesan agar Indonesia selalu prioritaskan industri bernilai tambah tinggi dan berbasis teknologi, serta membangun konektivitas antar pulau via udara," ujarnya.
"Jadi BJ Habibie merupakan sosok sebagai negarawan yang demokratis dari seorang guru yang ngemong muridnya," lanjut dia.
Habibienomic: Warisan Konsep Ekonomi Berbasis Teknologi BJ Habibie
Pemerintah saat ini tengah fokus dalam melakukan pembangunan berbasis teknologi. Salah satu wujudnya melalui pembentukan konsep industri 4.0.Pembangunan konsep teknologi sebetulnya sudah lama dicetuskan sejak era Presiden BJ Habibie. Pengamat Ekonomi dari Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Dr Joy Tulung, mengatakan Habibienomic merupakan salah satu warisan konsep ekonomi berbasis teknologi dari BJ Habibie."Konsep Habibienomics, diperkenalkan pertama kali oleh ekonom Kwik Kian Gie tahun 1993 pada sebuah tulisan atau opini yang dimuat di salah satu surat kabar nasional yang merupakan pemikiran dari BJ Habibie," kata Joy seperti dikutip dari Antara di Manado, Kamis (12/9).Joy menambahkan pemikiran Habibie mengenai strategi industrialisasi yang pada intinya adalah membangun perekonomian Indonesia berbasis teknologi. "Juga yang berfokus pada competitive advantage, oleh karena itu harus adanya penguasaan teknologi tinggi dalam industri ke depannya," ujarnya.Habibienomic sebetulnya sebuah aliran pemikiran yang penting dan relevan untuk diterapkan saat ini dan juga mendatang. Konsep Habibienomic juga, menurutnya, bermakna mengembalikan kedaulatan ekonomi Indonesia.Dia berpendapat, pemerintahan saat ini dan mendatang mesti memikirkan kembali konsep Habibienomic ini. Setiap produk yang dihasilkan rakyat harus bernilai tambah dan memberikan tambahan kesejahteraan bagi mereka, terutama teknologi untuk industri pangan dan energi terbarukan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inilah Presiden Indonesia Usia Tertua saat Dilantik, Umurnya di Atas 60 Tahun
Dari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaBPS Ungkap Penyebab Mahalnya Harga Beras, Meski Jokowi Rajin Bagikan Bansos
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaCurhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu
Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya